Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 13:24 WIB | Senin, 27 Juli 2015

MERS di Korsel: 3 Pekan Tanpa Kasus Baru

Pelamar pegawai negeri sebelum memasuki ruangan tes diperiksa apakah menderita demam, gejala utama MERS, pada hari Sabtu (27/6) di kota Busan. (Foto: dok. / Yonhap)

SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Korea Selatan mengeluarkan dari bangsal karantina satu-satunya terduga terinfeksi MERS yang tersisa, hari Senin (27/7) setelah selama 22 hari tanpa ada laporan kasus baru.

Midle East Respiratory Sindrome (MERS) atau Sindroma Pernafasan Timur Tengah disebabkan oleh virus yang sejauh ini disebutkan berasal dari Arab Saudi. MERS menyebar di Korea Selatan dan telah memakan korban meninggal 36 orang.

Pembebasan orang terakhir dari bangsal karantina, dilakukan setelah pemantauan, kata kementerian kesehatan Korsel. Itu adalah pertanda bahwa Korsel telah keluar dari masalah MERS yang melanda negara itu sejak bulan Mei.

Sebanyak 16.693 orang dikarantina selama epidemi. Diagnosis yang dilakukan mengkonfirmasi terhadap 186 pasien, dengan 12 orang masih dalam perawatan di rumah sakit Korea.

Mewabahnya MERS di Korea Selatan sebagian besar akibat kamar darurat penuh sesak darurat, dan kunjungan pada pasien di rumah sakit, serta langkah-langkah keamanan, kata laporan kantor berita Rusia, Sputnik.

Saat ini belum ada vaksin yang disetujui untuk mengatasi MERS. Orang-orang dengan penyakit kronis atau lemah dalam sistem kekebalan tubuh berada pada risiko yang lebih tinggi tertular penyakit akibat  virus pernapasan ini. Angka kematian (mortalitas) virus ini di Korea Selatan mencapai 19,4 persen.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home