Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 00:01 WIB | Senin, 25 Juni 2018

Messi Sudah Selesai

Jelang Pertandingan Ketiga Fase Grup D
Koran di Argentina edisi hari Jumatmenulis sangat pedas tentang timnas. (Foto: bbc.com)

SATUHARAPAN.COM - Timnas Argentina, Eslandia, dan Nigeria berebut satu tiket lolos fase grup D mendampingi Kroasia yang sudah dipastikan menjadi juara grup. Peluang terbesar dimiliki kesebelasan Nigeria yang akan berhadapan dengan Argentina di pertandingan terakhir. Meski begitu Eslandia masih memiliki peluang lolos dengan catatan mengalahkan Kroasia di pertandingan terakhir dan pada saat bersamaan Argentina mengalahkan Nigeria dengan agregat gol tidak melebihi kemenangan Eslandia.

Nigeria sendiri hanya memerlukan hasil imbang untuk bisa mendampingi Kroasia, saat bersamaan Eslandia hanya menang dengan selisih kurang dari 2 gol. Kondisi ini memaksa ketiga timnas bermain maksimal pada pertandingan terakhir fase grup D dengan kemenangan sebesar-besarnya.

Eksperimen Membongkar Pertahanan Tim Our Boys

Kekalahan Strákarnir okkar (Our boys) dari kesebelasan Super Eagles Nigeria membuka mata banyak banyak pelatih bagaimana cara membongkar pertahanan Eslandia yang kokoh. Setelah Inggris, Argentina, mati kutu di hadapan Gylfi Sigurdsson dan kawan-kawan, pasukan Gernot Rohr yang mengubah pola permainan 4-3-3 menjadi 3-5-2 dengan menempatkan lima gelandang yang siap naik-turun menjadi anti-tesis strategi Hallgrímsson yang kerap menggunakan strategi pertahanan zona marking secara ketat. Rohr seolah memahami bahwa strategi terbaik menghadapi zona marking adalah dengan menggunakan strategi yang sama dengan menempatkan lebih banyak pemain tengah yang secara disiplin menjaga wilayahnya.  Terbukti Gudmundsson dan Aron Gunnarsson tidak banyak mengalirkan serangan balik ketika aliran bola terhenti pada barisan gelandang Nigeria yang diorganisis Obi Mikel bersama Ndidi.

Pada pertandingan terakhir Gylfi Sigurdsson dan kawan-kawan akan menguji ketangguhan barisan pemain Vatreni (The Blazers) yang telah meluluhlantakkan kekuatan Argentina di pertandingan keduanya. The Blazers yang dimotori gelandang-penyerang dengan skill tinggi dan merata membuat frustasi pasukan Sampaoli seolah menjadi tim yang sedang belajar bermain sepakbola di ajang bergengsi Piala Dunia.

Kesebelasan Eslandia-Kroasia sudah bertemu enam kali pada kualifikasi PD sejak tahun 2005. Empat pertandingan dimenangi Kroasia, satu laga berakhir imbang. Pada kualifikasi PD 2018 zona Eropa kedua kesebelasan berbagi kemenangan. Artinya kedua kesebelasan sudah saling mengetahui kekuatan-kelemahan masing-masing.

Setelah memastikan lolos dan memuncaki grup, pertemuan melawan Eslandia akan menjadi eksperimen bagi Dalic memainkan pemain muda serta mencoba strategi baru untuk menaklukkan Eslandia. Terbukti dengan strategi menyerang sepanjang pertandingan yang ditunjukkan Inggris di Piala Eropa 2016 serta Argentina pada laga pertama fase grup D tidak mampu membongkar pertahanan Eslandia yang dikawal Sævarsson, Kari Árnason, Ragnar Sigurdsson.

Dalic sendiri sebenarnya selalu menempatkan lima gelandang dalam formasi berlian. Formasi memungkinkan penguasaan lapangan tengah secara efektif, namun kekuatan sayap menjadi sedikit berkurang manakala tidak memiliki gelandang sayap energik, terlebih saat harus menghadapi Gudmundsson dan Bjarnason. Mengubah formasi gelandang menjadi flat cukup beresiko bagi Dalic mengingat Rakitic-Perisic justru akan kesulitan mengalirkan bola ke depan melalui lapangan tengah. Pilihan terbaik adalah mendorong Rakitic-Perisic sedikit naik sehingga Brozovic-Kovacic bisa leluasa memanfaatkan sisi lebar lapangan. Ada baiknya Dalic mulai memberikan tempat bagi pemain muda Jedvaj dan Caleta Car untuk mengenali tingginya tensi pertandingan di PD. Kroasi sudah memerlukan peremajaan di sektor pertahanan meskipun saat ini pemain belakang Kroasia masih menjadi salah satu barisan pertahanan yang solid. Setidaknya Messi dan kawan-kawan sudah membuktikannya.

Perkiraan susunan pemain:

Eslandia (4-4-2) : Halldórsson (gk), Sævarsson, Kari Árnason, Ragnar Sigurdsson, Skúlason/Magnusson, Gudmundsson, Aron Gunnarsson, Gylfi Sigurdsson, Birkir Bjarnason,  Hallfredsson, Sigurdarson/ Gudmundsson. | pelatih: Heimir Hallgrímsson

Kroasia (4-2-3-1) : Subasic (gk), Vida, Corluka, Strinic, Lovren/Jedvaj, Rakitic, Brozovic, Perisic, Modric, Kovacic, Mandzukic/Pjaca | pelatih: Zlatko Dalić

Ancaman Elang Super Muda

Di saat pemain Argentina sedang krisis mental setelah dikalahkan Kroasia pada laga kedua fase grup D, "Elang Super" Nigeria justru dalam kepercayaan tinggi menghadapi pertandingan terakhirnya setalah menang 2 gol tanpa balas saat menghadapi kesebelasan yang terkenal memiliki pertahanan solid Eslandia.

Messi seolah berada pada titik nadir perjalanan kariernya ketika Luka Modric yang menjadi seteru di lapangan hijau di berbagai kompetisi menari-nari menjalankan serangan mengoyak pertahanan Argentina yang dikawal Mercado, Otamendi, Rojo.

Tidak ada pilihan lain bagi kedua kesebelasan untuk bisa mengamankan peluangnya selain memenangi pertandingan. Menggantungkan peluang dari hasil pertandingan lain hanya akan menghempaskan peluang yang masih tersisa.

Setelah pada pertandingan pertama harus mengakui kreativitas permainan Kroasia, John Obie Mikel dan kawan-kawan tampil mengesankan saat mengalahkan Eslandia dengan menguasai pertandingan sekaligus mencetak dua gol ke gawang Halldorsson. Dua gol tidak bisa dipandang sebelah mata mengingat pada pertandingan sebelumnya Halldorsson banyak membuat penyelamatan bagi gawang Eslandia termasuk tendangan penalti Messi.

Hingga pertandingan kedua Argentina tidak bisa menemukan permainan terbaiknya. Ini ironis dengan komposisi-materi pemain la Albiceleste yang dipenuhi pemain-pemain bertalenta tinggi. Dua pertandingan dilewati dengan permainan tanpa kolektivitas tim. Argentina seolah kehilangan roh sebagai kesebelasan besar. Banyak menyerang dan mengepung pertahanan, namun seolah pemainnya bermain untuk dirinya sendiri.

Menarik menunggu strategi Gernot Rohr saat menghadapi kesebelasan Argentina, apakah Rohr akan mempertahankan winning strategic saat menghadapi Eslandia ataukah mengembalikan gaya permainan pada pola semula dengan formasi 4-3-3. Jika berkaca pada hasil-hasil yang diraih Argentina, sepertinya Rohr akan tetap mempertahankan formasi 3-5-2 dimana kesebelasan Argentina kerap mengalami kesulitan saat menghadapi strategi zona marking. Konsekuensinya memang permainan Nigeria akan sedikit melambat, namun mereka memiliki kesempatan untuk melakukan serangan balik yang justru tidak kalah mematikan.

Semangat elang muda, ini yang harus diwaspadai Sampaoli saat timnya tidak kunjung menemukan formasi permainan terbaiknya. Pada ajang sebesar Piala Dunia, nama besar saja tidak cukup untuk memenangi pertandingan. Kolektivitas tim lebih banyak berbicara, dan pada titik ini Elang Super muda sedang dalam puncak kepercayaan tinggi yang mungkin bisa membahayakan dirinya sendiri sekaligus ancaman yang serius bagi lawan manapun. Cukup bagi Rohr untuk menanamkan kedisiplinan pada pemain-pemain Nigeria untuk menjaga wilayah pertahanannya, selebihnya biarkan Obie Mikel mengorganisir serangan bersama pemain muda Ndidi-Iwobi-Moses-Musa bertarung mencari pengalaman melawan keperkasaan Otamendi-Rojo-Tagliafico-Mascherano.

Dan bagi Messi peluang terbaik bagi dirinya sendiri sesungguhynya adalah PD empat tahun silam. Jika saat ini Argentina tidak bisa lolos dari fase grup D, Messi sudah habis di kancah turnamen akbar Piala Dunia. Menyakitkan, namun itulah realitanya.

Perkiraan susunan pemain:

Argentina (4-2-3-1) : Caballero (gk), Mercado, Otamendi, Rojo, Tagliafico, Mascherano, Biglia, Aguero/Lo Celso, Messi, Di Maria, Higuain/Dybala. | pelatih: Jorge Sampaoli

Nigeria (4-3-3) : Ezenwa (gk), Ebuehi, Echiejile, Awaziem, Idowu, Ndidi, Onazi, John Obie Mikel, Iwobi, Musa, Moses. | pelatih: Gernot Rohr

Jadwal pertandingan

Pertandingan babak ketiga fase grup D mempertemukan Eslandia melawan kesebelasan Kroasia dan Argentina melawan Nigeria akan berlangsung pada waktu yang bersamaan, Selasa (26/6) pukul 21.00 waktu setempat atau Rabu (27/6) pukul 01.00 WIB.

Kesebelasan Eslandia dan Kroasia akan menjalani pertandingan di Rostov Arena, Rostov-on-Don sementara pertandingan Argentina-Nigeria digelar di Stadion Krestovsky, St. Petersburg.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home