Loading...
SAINS
Penulis: Martahan Lumban Gaol 15:06 WIB | Minggu, 07 September 2014

Misionaris AS yang Tertular Ebola Membaik

Pekerja medis membawa jenazah korban virus Ebola di Kenema, Sierra Leone, Rabu (25/6). Wabah Ebola telah menewaskan 467 orang di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone sejak Februari lalu, menjadikannya wabah terbesar dan paling mematikan, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO). (Foto: AFP)

SEATTLE, SATUHARAPAN.COM - Orang ketiga dari misionaris Amerika Serikat yang tertular virus Ebola, menunjukkan tanda-tanda membaik, Sabtu (6/9).

Kondisi kesehatan misionaris yang dirawat di Rumah Sakit Nebraska, Amerika Serikat itu masih belum pulih benar, kata istrinya.

Dr. Rick Sacra, seorang dokter asal Boston yang berusia 51 tahun, tiba di Pusat Kesehatan Nebraska di Omaha untuk menjalani perawatan setelah diterbangkan dari Liberia, salah satu dari lima negara di Afrika Barat yang terjangkit virus tersebut.

"Rick masih sakit parah dan lemah, tetapi sedikit membaik dibandingkan ketika baru tiba kemarin," kata Debbie Sacra, Sabtu (6/9).

"Ia meminta sesuatu untuk dimakan dan bisa makan sedikit sup ayam," kata dia.

Sacra mengatakan bahwa putra pasangan itu yang berusia 22 tahun berada di Nebraska, mereka berdua menengok Rick yang berada di ruang tertutup, selama 25 menit melalui video.

Ia mengatakan bahwa suaminya mengingat sedikit perjalanannya dari Liberia dan merasa gembira bisa melihat wajah serta mendengar suara suaminya lagi.

Dr. Sacra tertular Ebola ketika bekerja di rumah sakit Liberia sebagai wakil dari kelompok Kristen SIM-USA yang berpusat di Carolina Utara. Ia bekerja sebagai dokter kandungan di rumah sakit Elwa milik SIM di Monrovia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, Ebola mewabah di Afrika Barat dan telah menewaskan 2.000 orang serta menulari 4.000 orang lainnya, dimulai dari Guinea pada Maret.

Virus itu membunuh sekitar separo dari jumlah mereka yang tertular.

Debbie Sacra mengatakan bahwa ia dan suaminya ingin memusatkan perhatian pada krisis Ebola di Afrika Barat.

"Kami tidak ingin beritanya mengenai Rick," katanya.

"Beritanya adalah tentang krisis di Afrika Barat. Itu yang paling penting."

Dr Sacra durawat di unit perawatan pasien Biocontainment di rumah sakit Omaha, di ruang isolasi yang disediakan untuk merawat pasien-pasien dengan penyakit yang sangat menelur.

Fasilitas di tempat itu mirip dengan di Universitas Emory du Atlanta tempat dua misionaris SIM USA lainnya, Nancy Writebol dan Dr. Kent Brantly dirawat dan sembuh.

Petugas medis di Nebraska mengatakan bahwa pemindahan Sacra pada Jumat sangat lancar.

"Pasien kami sakit tetapi stabil," kata Dr.Mark Rupp spesialis penyakit menular di rumah sakit itu dalam jumpa pers.

Di tempat itu Sacra akan mendapat perawatan muthakir antara lain cairan IV yang dapat membantunya melawan infeksi. (Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home