Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 15:28 WIB | Selasa, 03 Januari 2017

MPR Minta Pemerintah Evaluasi Seluruh Layanan Transportasi di Indonesia

Petugas gabungan mengevakuasi korban yang terbakar di dalam Kapal Motor Zahro Express di dermaga Muara Angke, Jakarta, Minggu (1/1/2017). Kapal tersebut terbakar satu mil di sebelah Barat Muara Angke. (Foto: Antara/M Agung Rajasa)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid  meminta Pemerintah mengevaluasi seluruh layanan transportasi yang ada di Indonesia.

Hal itu, kata Hidayat  terkait ‎insiden terbakarnya kapal Zahro Express saat mengangkut wisatawan ke Pulau Tidung. Akibat insiden ini, sekitar 23 penumpang tewas dan 17 lainnya belum ditemukan. Hidayat mengatakan insiden ini menjadi kado buruk awal tahun bagi Indonesia.

Menurut Hidayat, mulai dari administrasi, kelayakan unit transportasi hingga aspek keselamatan. Apalagi, Pemerintah berupaya meningkatkan jumlah turis untuk datang ke Indonesia.

“Iya betul. Ini bukan kado tahun baru yang baik. Apalagi Pemerintah ingin tingkatkan jumlah turis dengan menerapkan bebas visa namun ternyata di Indonesia tak disiapkan keselamatannya,” kata Hidayat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, hari Selasa (3/1)

Insiden ini mengingatkan Hidayat akan kasus pilot penerbangan QG 800, Kapten Tekad yang diduga mabuk saat akan menerbangkan pesawat Citilink dari Surabaya menuju Jakarta. Ulah pilot itu tentu akan menimbulkan ketakutan bagi penumpang.

“Kalau kayak gini emang ada yang mau datang? Apalagi lihat ada pilot yang mabuk, pesawat jatuh, kapal kebakar. Mereka malah ketakukan,” kata dia.

Politisi Partai PKS ini meminta Pemerintah harus menjamin rasa aman bagi penumpang dengan melakukan pengecekan terhadap seluruh elemen transportasi dalam kondisi baik. Misalnya terkait bagaimana kinerja Kemenhub, kinerja dari lembaga-lembaga di lapangan yang diberikan kewemangan untuk pengecekan dan memastikan seluruh perangkat alat transportasi kita baik di darat, laut, dan udara.

Contohnya seperti kasus dugaan pilot Citilink mabuk. Pemerintah dan lembaga terkait harus memeriksa kondisi pesawat dan pilot agar tidak membahayakan penumpang. Termasuk juga kapal-kapal, Pemerintah harus memastikan kondisinya layak berlayar.

“Pilot seharusnya saat diperiksa di metal detector itu kan keliatan tuh dia sempoyongan kayak gitu tapi kok bisa dibiarkan. Misalnya juga di kapal Zahro di pelabuhannya sudah dipastikan kapal itu layak berlayar, ada pelampung, termasuk mesin-mesin juga dipastikan tidak terjadi konslet,” kata dia.

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home