Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 18:11 WIB | Senin, 13 Juli 2015

MPR Tandatangani Nota Kesepahaman Empat Pilar dengan HKBP

Ketu MPR RI Zulkifli Hasan (kiri) bersama HKBP Pendeta Willem TP Simarmata saat jumpa pers usai Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di kalangan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) sekaligus penandatanganan Memorandum of Understanding dan buka puasa bersama dan buka puasa bersama, di Gedung Sopo Marpingkir HKBP Jalan Damai Nomor 1, Cakung, Cilincing, Jakarta Timur, Senin (13/7). (Foto: Martahan Lumban Gaol)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI menandatangani nota kesepahaman Empat Pilar dengan salah satu organisasi Kristen terbesar di Indonesia, Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). Empat pilar tersebut ialah Pancasila, undang-Undang dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.

Dalam kesempatan tersebut, ‎Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman ini sangat penting. Sebab menurutnya, hal tersebut bentuk kesungguhan untuk hidup berbangsa dan bernegara.

"Kami memandang kegiatan sosialisasi Empat Pilar MPR RI sekaligus penandatanganan nota kesepahaman antara MPR RI dengan HKBP sangat penting, sebagai wujud kebersamaan dan kesungguhan kita sebagai anak bangsa dan umat beragama dalam menciptakan tatanan Indonesia yang penuh dengan kemajuan, harmoni dan kedamaian," kata Zulkifli saat membuka Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di kalangan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) sekaligus penandatanganan Memorandum of Understanding dan buka puasa bersama dan buka puasa bersama, di Gedung Sopo Marpingkir HKBP Jalan Damai Nomor 1, Cakung, Cilincing, Jakarta Timur, Senin (13/7).

Zulkifli menuturkan, sebagai bangsa yang besar dan diisi oleh berbagai suku dan agama, Indonesia bisa tetap kokoh dalam bingkai NKRI jika tetap saling toleransi. Di mana, sikap toleransi di Indonesia sudah dikenal luas oleh dunia internasional.

"Sebagai bangsa yang besar dan majemuk, Indonesia telah lama dikenal ‎oleh dunia internasional sebagai bangsa yang ramah dan toleransi.‎ Hal itu akar membangun tatanan bangsa ini dalam azas kekeluargaan dan musyawarah mufakat," tutur dia.

Zulkifli juga mengakui, jika di Indonesia pernah terjadi beberapa kali tindak‎ kekerasan berkedok agama. Namun demikian, di seluruh  dunia, Indonesia menjadi negara toleran yang paling tinggi.

"Harus kita akui secara realistis, tidak kekerasan komunal berlatarbelakang agama memang pernah terjadi di indonesia namun untuk praktik-praktik kehidupan rasa toleransi yang tinggi antar umat beragama, Indonesia adalah tempatnya," ujar dia.

Ketua Umum Partai Amanat (PAN) ini menyatakan, melalui kesempatan ini pihaknya berharap jemaat HKBP khususnya bisa mengaplikasikan 4 pilar ini dalam kehidupan sehari-hari.

‎"Melalui forum sosialisasi ini, sekali lagi saya mengharapkan kepada saudara sekalian jemaat HKBP untuk lebih mendalami, memahami serta menyebarluaskan 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara," tutur Zulkifli.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home