Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 10:19 WIB | Sabtu, 25 Juli 2015

MUI Serukan Gerakan Nasional Menangkal Radikalisme

Ketua MUI Din Syamsuddin pertama dari sebelah kanan. (Foto:Endang Saputra)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menyerukan gerakan nasional inklusivisme untuk menangkal gerakan radikalisme dan ekstrimisme yang mengatasnamakan agama.

"Kalau perlu basmi ekslusivisme," kata Din Syamsuddin di Jalan Kemiri Menteng, Jakarta Pusat, hari Juamt (24/7) sore.

Menurutnya, tindakan kekerasan ekstrem yang mengatasnamakan agama terdapat di semua agama.

"Bukan hanya di kelompok agama tertentu," kata dia.

Din mengatakan ini adalah ancaman terhadap bangsa yang majemuk. Karena mereka menampilkan sikap yang eklusif ingin meniadakan kelompok lain, mengusir kelompok lain, ekstem dan sekaligus juga menggunakan kekerasan.

"Ini perlu gerakan nasional anti ekslusivisme, ekstremisme dan radikalisme. Ini kita cari formatnya nanti," kata dia.

Untuk itu, kata Din dalam pertemuan dengan para tokoh lintas agama ini lebih pertajam dan perluas agar kasus di Torikara tidak terulang lagi.

"Dari pertemuan yang melibatkan tokoh-tokoh berbagai agama, bahkan yang terakhir kemaren di Istana dengan presiden, dan kali ini kita lebih pertajam dan perluasa ke arah bagaimana ke depan pertama mulai tindakan preventif agar kasus serupa yaitu tindakan kekerasan yang  ekstrem yang mengatasnamakan agama dapat kita hindari," kata dia.

"Kami mendorong pemerintah aparat penegak hukum dan keamanan polri termasuk BIN untuk mampu dan berhasil  mengungkap, menangkap aktor Intelektual di balik tindakan kekerasan yang mengatas namakan agama," tambah dia.

Menurut Din para tokoh dari berbagai agama di Indonesia bertekad menegaskan dan meneguhkan komitmen untuk mengawal NKRI ini.

"Karena NKRI itu harga mati kita tidak ingin kejadian-kejadian ini berimpilikasi memperhadapkan umat beragama karena itulah sebagai ketua MUI, mengharapkan meyerukan kepada umat Islam untuk dapat menahan diri menghindarkan diri dari tindakan balas dendam khusunya terhadap umat Kristiani karena itu hanya akan merugikan kita semua. Lebih baik kita serahkan kepada Polri untuk mengusut ini semua dan menyeret pelakunya ke jalur hukum untuk mengungkap aktor Intelektual," katanya.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home