Loading...
INSPIRASI
Penulis: Woro Wahyuningtyas 01:00 WIB | Selasa, 22 Desember 2015

Natal yang Aman?

Mereka tidak bicara soal keamanan Natal, tetapi aktif berkontribusi menjaga kerukunan antarumat agama.
Foto: istimewa

SATUHARAPAN.COM – Memasuki Minggu Adven IV, gegap gempita perayaan Natal mulai terasa. Gaungnya seiring dengan reproduksi isu halal-haram mengucapkan Natal dari umat muslim kepada umat Kristiani yang merayakan Natal.

Isu lawas ini selalu mendapatkan tempat, bahkan terus digulirkan di berbagai media, baik media sosial maupun media mainstream. Kenapa hal ini laku? Diakui atau tidak, di Indonesia masih banyak penganut agama yang tidak rasional. Tafsir teks Kitab juga menjadi domain para elit pemuka agama. Perdebatan halal dan haram ini setiap tahun selalu terjadi, baik dalam kerangka humor maupun debat lebih esensi soal aturan (dalil).

Lebih jauh dari itu, paralel dengan perdebatan halal-haram, ada kewaspadaan dalam merayakan Natal di berbagai tempat. Beberapa pertanyaan diajukan kurang lebih seperti ini: ”Bagaimana Natal, amankah?” Di beberapa tempat, merayakan Natal tanpa perasaan takut dan was-was adalah kemewahan tersendiri. Beberapa hari lalu, kita membaca soal pelarangan perayaan Natal di gereja Dermolo, Jepara oleh kepala desa. Mereka dianjurkan merayakan Natal di Balai Desa guna menjamin keamanan-nya. Dalam sebuah percakapan whatsapp group saya menanyakan, bagaimana logika soal keamanan ini. Apakah perayaan Natal merupakan ancaman?

Ingatan saya jauh mengembara ke Papua. Salah satu OKP (organisasi kemasyarakatan pemuda) Islam di Papua (HMI) memberikan contoh baik. Mereka tidak bicara soal kemananan Natal, tetapi mereka aktif berkontribusi untuk menjaga kerukunan antarumat agama. Tidak lagi ada debat halal dan haram, tidak juga melakukan upaya menjaga keamanan Natal. Mereka melancarkan proses perayaan Natal dengan mengatur padatnya lalu lintas, memberikan tumpangan payung dan jas hujan untuk umat yang akan melakukan ibadah di gereja. Paradigma menjaga keamanan mereka hilangkan, karena sejatinya, Natal adalah perayaan kebahagiaan, sukacita dan kegembiraan, bukan sesuatu yang mengancam.

Email : inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home