Loading...
EKONOMI
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 06:35 WIB | Kamis, 22 Agustus 2013

Nilai Rupiah Turun, Terendah dalam Empat Tahun Terakhir

Foto: Istimewa

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kemerosotan nilai tukar Rupiah beberapa hari ini tampak semakin dalam. Kemarin (21/8) perdagangan Dolar AS ditutup di posisi Rp. 10.775 per Dolarnya, bahkan sekitar empat jam setelah bursa dibuka Rupiah sempat menyentuh di angka Rp. 11.050, nilai ini adalah yang terendah dalam empat tahun terakhir. Sedangkan Selasa (20/8) perdagangan ditutup dengan Rp. 10.723 untuk satu Dolarnya.

Tren menurunnya nilai Rupiah sekarang ini mulai bergerak sejak 28 Mei 2013, di mana waktu itu satu Dolar diperdagangkan di posisi Rp. 9.862, setelah itu Rupiah secara fluktuatif terus menyusut hingga kemarin menyentuh nilai terendah sejak Mei 2009. Sementara dari Agustus tahun lalu hingga Mei 2013 nilai Dolar masih stabil di angka Rp. 9.500 hingga Rp. 9.800.

Jika dibandingkan dengan nilai tukar Dolas AS terhadap mata uang utama lainnya, beberapa bergerak fluktuatif tetapi cenderung stabil.

Kemarin Rabu (21/8) US$ 1 diperdagangkan di posisi 97.78 Yen Jepang. Selama tiga hari sebelumnya fluktuasi nilai tukar per Dolar AS terhadap Yen Jepang berkisar di harga 97.27 Yen hingga 97.55 Yen. Sedangkan dalam pergerakan harga 30 hari ke belakang, berfluktuasi di angka 96,21 Yen - 100,27 Yen Jepang per US$ 1.

Sedangkan Dolar terhadap mata uang Euro, kemarin di akhir sesi perdagangkan 1 US$ = 0,7470 Euro. Dalam tiga hari ke belakang fluktuasinya antara 0,7454 Euro hingga 0,7503 Euro. Sedangkan dalam pergerakan harga 30 hari ke belakang, fluktuasi di angka 0,7563 - 0,7454 Euro.

Sementara itu kemarin, perdagangan Dolar Australia ditutup di posisi US$ 1 = AU$ 1,1141 , Dolar Singapore ditutup dengan US$ 1 = 1,2815 SG$ .

Presiden SBY pada Selasa (20/8) seperti diberitakan sebelumnya telah mengintruksikan kepada Menteri Keuangan agar berkoordinasi dengan Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menyesuaikan kebijakan moneter, fiskal, dan juga merumuskan policy respon untuk memitigasi dampak gejala eksternal terhadap pergolakan rupiah dan pergolakan IHSG.

Rencananya Jumat (23/8) besok, para menteri yang membidangi perekonomian akan memaparkan kebijakan-kebijakan masing-masing untuk penyelamatan ekonomi. (bloomberg.com/setkab.go.id)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home