Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 10:47 WIB | Minggu, 27 November 2016

Obama Sampaikan Bela Sungkawa Meninggalnya Castro

Pemimpin Revolusi (El Comandante) Kuba, Fidel Castro dan Presiden AS, Barack Obama. (Foto: dok./Ist)

HAVANA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Amerika Serikat, negara yang menjadi musuh utama Kuma selama lebih dari setengah abad, menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya mantan pemimpin Kuba, Fidel Castro.

Dalam pernyataan pada situs resmi Guedung Putih, Barack Obama menyampaikan bela sungkawa untuk keluarga Castro.  Rakyat Kuba aka melihat masa lalu dan juga meihat masa depan. ‘’Seperti yang mereka lakukan, rakyat Kuba akan tahu bahwa mereka memiliki teman dan mitra di Amerika Serikat,’’ kata Obama.

Sementara itu, jenazah mantan komandan revolusi Kuba, dan pemimpin selama 49 tahun, Fidel Castro akan dikremasi sesuai dengan keinginannya. Dan Pemimpin Kuba penggantinya, Raul Castro mengatakan bahwa pemerintah akan menjelaskan tentang rencana kremasi itu.

Obama mengatakan bahwa AS mengulurkan tangan persahabatan bagi rakyat Kuba. ‘’Selama hampir enam dekade, hubungan antara Amerika Serikat dan Kuba ditandai dengan perselisihan dan perbedaan pendapat politik yang mendalam. Selama kepresidenan saya, kami telah bekerja keras untuk melupakan masa lalu kita, mengejar masa depan di manahubungan antara kedua negara ditentukan bukan oleh perbedaan, tetapi oleh banyak hal yang kita berbagi sebagai tentangga dan teman.’’

Sebelum meninggal, Castro sempat menyaksikan kunjungan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama pada awal tahun ini. Ini merupakan kunjungan pertama pemimpin AS yang merupakan rival utama Kuba sejak 1928.

Namun Castro tidak menemui Obama, dan beberapa hari kemudian menulis kolom yang pedas mengecam pernyataan Presiden AS sebagai kata-kata berlapis madu. Ini mengingatkan perjuangan kuba menghadapi AS yang ingin menggulingkannya dan melemahkan pemerintaha komunis Kuba.

Castro dikenal sebagai sang komandan (El Comandante) bagi Kuba, dan ikon perjuangan revolusi. Perjuangannya banyak dipuja oleh berbagai pemimpin dunia, namun banyak juga yang mengecam, termasuk warga Kuba yang melarikan diri ke Miami, AS.

Presiden Suriah

Sementara itu, Presiden Suriah, Bashar Al-Assad, hari Sabtu (26/11) mengirimkan surat bela sungkawa kepada pemerintah Kuba atas meninggalnya Fidel Castro. Dia, seperti dikutip kantor berita resmi, SANA, mengatakan Castro sebagai pemimpin besar yang secara efisien berjuang bersama rakyat melawan imperialisme dan hegemoni selama puluhan tahun.

Keteguhan Castro menjadi contoh dan inspirasi pemimpin di mana-mana.’’Teman kami Kuba di bawah kepemimpinannya bertahan di wilayah paling ganas dari serangan sanksi yang tidak adil dalam sejarah moderen kita,’’ kata Al-Assad.

‘’Nama Fidel Castro akan hidup selamanya di benak generasi dan menjadi inspirasi bagi semua orang yang bercita-cita mencapai kemerdekaan dan pembebasan dari penindasan kolonialisme dan hegemoni,’’ kata Al-Assad.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home