Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 12:48 WIB | Kamis, 31 Desember 2015

OJK Terus Berupaya Sederhanakan Proses IPO

Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kanan) bersama dengan Gubernur BI Agus Martowardojo (kanan), Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad (kedua kiri) dan DIrektur Utama BEI Tito Sulistio (kiri) saat akan bersiap menutup bursa perdagangan akhir tahun 2015 yang digelar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, hari Rabu (30/12). (Foto: Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan terus berupaya menyederhanakan pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO) sehingga memudahkan perusahaan masuk ke pasar modal dalam rangka meraih dana ekspansi.

"Otoritas Jasa Keuangan sudah menyederhanakan proses peraturan IPO dari 45 hari menjadi 35 hari. OJK juga akan terus berupaya untuk mempersingkat aturan lainya. Kami juga akan terus mempermudah, mempersingkat persuahaan untuk melakukan IPO saham, ataupun menerbitkan surat utang," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad usai menghadiri penutupan perdagangan penutupan IHSG BEI akhir tahun 2015 di Jakarta, hari Rabu (30/12).

Ia menambahkan bahwa pihaknya juga akan terus gencar melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap perusahaan-perusahaan untuk memanfaatkan pasar modal. Aksi ini merupakan salah satu rencana jangka panjang untuk menciptakan pasar modal yang kuat.

"Tahun depan kami mengundang beberapa perusahaan besar, itu memang sudah menjadi rencana lama kami. Wakil Presiden Jusuf Kalla juga sudah mendukung BUMN untuk masuk ke pasar modal. Jadi, kami juga akan terus cari para pemain besar agar bursa kuat," katanya.

Selain perusahaan, lanjut dia, pihaknya juga akan mendorong penambahan jumlah basis investor domestik. Dengan begitu, kinerja pasar modal tidak mudah goyah jika investor asing keluar dari pasar.

"Kami juga bangun basis investor domestik yang lebih banyak. Dengan demikian, mobilisasi dana juga lebih besar," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden M. Jusuf Kalla mengatakan bahwa pemerintah akan mendorong BUMN melakukan IPO untuk memperkuat modal sehingga mudah menjalankan ekspansi bisnis.

"Iya, kami dorong karena itu merupakan cara untuk mencari modal dengan cara yang murah. IPO itu memiliki dua fungsi, yang penting itu untuk `rising fund` atau meningkatkan modalnya, dan juga adanya transparansi. Kalau perusahaan terbuka (Tbk.) pasti ada transparansi yang baik dibandingkan dengan perusahaan tertutup," kata Jusuf Kalla.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama BEI, Tito Sulistio mengatakan bahwa dalam rangka menambah jumlah perusahaan tercatat atau emiten, pihaknya akan mengupayakan untuk membuka cabang di Surabaya.

"Kami akan buka cabang BEI di Surabaya dengan konsep `full branch`. Jadi, yang mau IPO tidak perlu ke sini (Jakarta)," katanya.

Bersama OJK, dia mengharapkan dapat merealisasikan rencana itu sehingga menambah mudah perusahaan melaksanakan IPO. Selain itu, BEI juga akan terus mendorong kinerja perusahaan sekuritas, meningkatkan reputasi bursa, serta menambah jumlah investor. (Ant)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home