Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 14:47 WIB | Rabu, 30 April 2014

OPCW Kembali Kirim Misi Pencari Fakta Senjata Kimia di Suriah

Kepala OPCW, Ahmet Üzümcü. (Foto: OPCW/un.org)

DEN HAAG, SATUHARAPAN.COM - Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) mengatakan akan berusaha untuk "menetapkan fakta" tuduhan terkait penggunaan senjata kimia klorin di Suriah. Lembaga itu sudah bekerja bersama-sama dengan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk menghancurkan semua senjata kimia di negeri itu.

Menurut laporan media, aktivis oposisi Suriah mengatakan bahwa pemerintah Suriah telah menyerang wilayah yang dikuasai pemberontak dengan menggunakan gas klorin. Namun pihak pemerintah Suriah membantah klaim tersebut.

Direktur OPCW, Ahmet Üzümcü, mengumumkan pembentukan misi pencari fakta pada pertemuan Dewan Eksekutif organisasi itu yang diselenggarakan di Den Haag.

Pemerintah Suriah telah setuju untuk menerima misi tersebut dan akan memberikan jaminan keamanan di daerah-daerah di bawah kendali pemerintah, seperti berita yang disampaikan oleh OPCW. Tim investigasi diharapkan berangkat ke Suriah dalam waktu dekat.

 Sekretaris Jenderal  (PBB) telah menyatakan dukungan dan meyakinkan bantuan PBB dalam memenuhi keamanan yang signifikan dan tuntutan logistik untuk misi ini," kata juru bicara PBB, Stéphane Dujarric, kepada wartawan di New York.

Pekan lalu, Misi gabungan OPCW dan PBB mengatakan bahwa 92,5 persen dari bahan senjata kimia Suriah telah dihancurkan di negara itu. Penghancuran itu termasuk seluruh tempat  produksi, peralatan pencampuran dan pengisia amunisi, serta beberapa bangunan yang terkait dengan program senjata kimia di negara itu.

Batas waktu untuk penyelesaian proses pembersihan senjata kimia ini adalah 30 Juni 2014 yang merupakan tanggal yang ditetapkan oleh OPCW, Dewan Eksekutif dan Dewan Keamanan PBB.

Tentang dugaan penggunaan gas klorin merupakan perkembangan terbaru dalam konflik yang sedang berlangsung di Suriah. Perang saudara ini telah memasuki tahun keempat dan telah menyebabkan penderitaan yang tak terperikan bagi jutaan warga sipil di negara itu. (un.org)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home