Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 16:46 WIB | Rabu, 06 November 2013

OPCW: Penghancuran Senjata Kimia di Luar Suriah Dinilai Tepat

DEN HAAG, SATUHARAPAN.COM - Menghancurkan gudang senjata kimia Suriah dari luar negara itu merupakan “pilihan paling tepat” mengingat perang yang sedang terjadi di sana, kata kepala badan pengawas senjata kimia pada Selasa (5/11).

Memperbarui pertemuan Dewan Eksekutif Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons (Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia/OPCW) seputar perkembangan penghancuran senjata kimia Suriah menjelang tenggat waktu yang ketat pada pertengahan 2014. Ahmet Uzumcu mengatakan bahwa Suriah juga bersiap untuk mengirimkan lebih dari 1.000 ton senjata berbahaya ke luar negara itu meski sulit dilakukan.

Usulan Suriah “bahwa penghancuran senjata kimia dilakukan di luar negara itu merupakan pilihan paling tepat,” kata Uzumcu dalam pertemuan di markas OPCW.

Usulan Suriah berdasarkan “tantangan praktis dalam pelaksanaan penghancuran di tengah konflik bersenjata,” serta pada “keterbatasan sumber daya,” kata dia menurut pernyataan OPCW.

OPCW dan PBB harus menghancurkan semua senjata kimia Suriah dan fasilitas produksi hingga pertengahan 2014, di bawah ketentuan kesepakatan antara AS dan Rusia yang saat itu dibuat untuk mencegah serangan militer AS terhadap rezim Presiden Bashar Al-Assad.

Menurut OPCW tersebut , Damaskus telah menyelesaikan penghancuran peralatan penting pada 21 fasilitas produksi senjata kimia yang difungsikan untuk akses produksi, pencampuran / mengisi bahan kimia pada tenggat waktu 1 November.

Pihak berwenang Suriah juga telah menyatakan kepemilikan 1.300 metrik ton senjata kimia dan lebih dari 1.200 amunisi yang terisi bahan kimia.

"Sampai hari ini, Suriah telah melaporkan perusakan 99 hulu ledak tersebut pada satu lokasi, dengan 55 hulu ledak  lainnya yang diharapkan akan dihancurkan pada lokasi kedua. Pekerjaan penghancuran serupa telah dimulai pada lima lokasi lainnya," kata Uzumcu Selasa.

Sementara itu, pemusnahan di luar Suriah belum diputuskan bagaimana atau di mana penghancuran senjata kimia itu akan dilakukan. Pihak Norwegia telah menolak permintaan untuk menghancurkan materi kimia di wilayahnya.

Sebuah sumber Rusia yang dikutip oleh surat kabar Kommersant mengatakan pada akhir Oktober bahwa stok senjata kimia Suriah bisa dihancurkan di Albania, dan bahwa Moskow siap untuk memberikan bantuan sebesar US$ 2 juta untuk penghancuran senjata kimia Suriah.

Utusan Rusia di PBB, Vitaly Churkin, mengatakan pada Selasa (5/11) bahwa negaranya tidak akan terlibat langsung dalam proses pemusnahan persediaan Suriah tapi bisa memberikan bantuan dalam proses. "Kami sedang mempertimbangkan beberapa pilihan untuk bantuan tersebut," kata Churkin. (AFP/ ria.ru)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home