Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 09:14 WIB | Sabtu, 30 Januari 2016

Oposisi Suriah Akhirnya Bergabung di Perundingan Damai Jenewa

Perundingan untuk mengakhiri perang saudara di Suriah yang disponsori PBB, dimulai Jumat (29/1) di Jenewa, Swiss. (Foto: Reuters)

JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Kelompok oposisi yang menentang rezim Presiden Bashar al-Asad akhirnya setuju ikut bergabung dan mengirimkan delegasi  pada perundingan PBB yang ditujukan pada pengakhiran perang saudara Suriah yang sudah berlangsung 5 tahun terakhir.

Perundingan itu telah dimulai pada hari Jumat (29/1) di Jenewa, Swiss tanpa kehadiran mereka. Namun kepastian yang mereka berikan untuk mengirimkan delegasi membawa semangat baru pada perundingan tersebut.

Kantor berita Reuters melaporkan kelompok utama oposisi Suriah menyetujui datang ke Jenewa namun memberikan syarat akan terlebih dahulu membicarakan isu-isu kemanusiaan sebelum terlibat dalam negosiasi politik.

Sebelumnya, sampai detik-detik terakhir, High Negotiations Committee (HNC) dari kelompok oposisi menolak untuk datang.

Padahal Utusan khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, telah mengundang pemerintah Suriah dan organisasi oposisi untuk berunding di Jenewa.

Kelompok oposisi tersebut --baik kelompok bersenjata maupun kelompok politik -- bersikukuh agar serangan udara dan penyerangan kota-kota dihentikan sebelum perundingan. Mereka juga menuntut dibebaskannya tawanan.

Pada hari Jumat malam (29/1), kelompok oposisi tersebut memberi kepastian akan hadir, setelah mendapatkan jaminan bahwa tuntutan mereka akan dipenuhi, yang sudah ditegaskan dalam resolusi Dewan Keamanan PBB bulan lalu. Kendati demikian, keterlibatan mereka dalam perundingan akan sangat terbatas.

HNC akan berangkat ke Jenewa besok untuk membicarakan isu-isu kemanusiaan yang akan membuka jalan kepada proses politik negosiasi," kata juru bicara Salim al-Muslat kepada media berita Arab, al-Arabiya al-Hadath.

Menurut voaindonesia.com, Del Mistura dijadwalkan pertama-tama bertemu dengan delegasi Damaskus, yang dipimpin dutabesar Suriah untuk PBB, Bashar Jafari.

Seorang jurubicara untuk diplomat PBB itu mengatakan, dia kemudian akan bertemu dengan peserta lain dalam perundingan ini, termasuk wakil masyarakat madani yang terkena dampak konflik yang telah menewaskan lebih dari seperempat juta orang dan menyebabkan jutaan kehilangan tempat tinggal.

Penyelenggara PBB mengatakan, mereka melakukan pembicaraan terpisah, masing-masing delegasi di ruang terpisah, dan ditujukan pada penetapan kerangka dasar untuk perundingan itu. Ini merupakan upaya PBB pertama untuk mengusahakan perundingan perdamaian Suriah dalam dua tahun.

Amerika mendesak kelompok oposisi yang didukung Saudi, HNC, untuk memanfaatkan “peluang bersejarah” ini dan bergabung dalam pembicaraan tanpa disertai pra-syarat.

Tadinya, kelompok ini mengatakan tidak akan ikut setelah tuntutannya bagi pengakhiran serangan udara terhadap warga sipil dan pengakhiran pengepungan di Suriah tidak dipenuhi. Tetapi, kemudian mereka mengalah Jumat, dan mengatakan, akan mengirim delegasi terdiri dari 30 sampai 35 orang ke Jenewa untuk “berdiskusi” dan bukan “berunding.”

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home