Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 01:12 WIB | Rabu, 04 Desember 2013

Palang Merah Internasional: Satu Juta Warga Suriah Kekurangan Pangan

Seorang wanita membawa sak makanan bantuan di Ghouta dekat Damaskus. (Foto: alarabiya)

JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Satu juta warga Suriah menghadapi kelaparan, sementara pertempuran dan pos-pos pemeriksaan telah menghambat pengiriman bantuan, kata Palang Merah internasional memperingatkan.

"Menurut satu perkiraan konservatif ada satu juta orang tanpa memiliki pangan," kata Simon Eccleshall, kepala manajemen krisis di Federasi Internasional Palang Merah dan Masyarakat Bulan Sabit Merah (IFRC). 

Anggota lokal IFRC, Bulan Sabit Merah Arab Suriah (SARC), adalah unsur penting dalam operasi-operasi internasional di Suriah, di mana sepertiga dari 21 juta jiwa dari penduduk pra-perang kini mengandalkan bantuan untuk dapat bertahan hidup.

Tetapi usaha-usaha bantuan terhambat oleh perang, yang telah menewaskan 32 orang dari 3.000 relawan SARC, sementara pos-pos pemeriksaan yang banyak dibangun kedua pihak juga ikut menghambat pengiriman bantuan.

"SARC hanya satu-satunnya organisasi bantuan yang memiliki akses ke sekitar 85 persen daerah di Suriah untuk operasi reguler," kata Eccleshall kepada wartawan.

SARC dapat memberikan pasokan-pasokan reguler kepada hanya separuh dari enam juta warga Suriah yang meninggalkan rumah-rumah mereka akibat perang tetapi masih berada di negara itu.

"Ada banyak daerah yang tidak dapak dipasok selama beberapa bulan karena konflik itu, dan daerah-daerah pnggiran Damaskus hampir setahun," kata juru bicara IFRC Benoit Carpenter kepada AFP.

"Tidak pelak, situasi terburuk melanda daerah-daerah yang dikepung dan daerah-daerah yang dilanda aksi kekerasan. 

Harus juga diingat bahwa banyak yang tidak memiliki pendapatan selama lebih dari dua tahun. Rumah-rumah tangga yang dikepalai wanita adalah kelompok besar yang menghadapi kekurangan pangan," tambahnya.

Eccleshall mengatakan ada kecemasan kuat bahwa dengan datangnya musim dingin, jumlah bantuan yang dibutuhkan dapat meningkat. 

Dua kota terbesar Suriah Damaskus dan Aleppo secara reguler dilanda salju.

Tiga juta penduduk Suriah juga mengungsi ke negara-negara tetangga, akibat konflik yang telah menewaskan lebih dari 120.000 orang itu.

IFRC menyerukan peningkatan dua kali lipat bantuan dari 53 juta menjadi 106 juta franc Swiss (58 juta menjadi 117 juta dolar AS).

IFRC memiliki sepertiga dari jumlah itu, dan tidak akan dapat memasok bantuan pangan pada akhir Februari jika bantuan tambahan tidak datang.

"Tantangan utama yang kami hadapi sekarang adalah banyak orang di dunia, situasi ini akan menjadi"normal"," kata Walter Cotte, wakil sekjen IFRC.

"Kita harus melihat dengan sungguh-sungguh bahwa ada satu krisis kemanusiaan besar yang menewaskan orang setiap hari," kata Corte kepada wartawan.

Dengan kedua pihak yang bermusuhan diharapkan akan melakukan perundingan perdamaian yang ditengahi internasional di Jenewa 22 Januari, organisasi-organisasi bantuan menginginkan penderitaan rakyat Suriah segera berakhir, kata Eccleshall. (AFP)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home