Loading...
DUNIA
Penulis: Sotyati 11:37 WIB | Jumat, 24 April 2015

Pangeran Yordania, Sosok Termuda di Pertemuan Dewan Keamanan PBB

Pangeran Al Hussein Bin Abdullah II dari Kerajaan Yordania yang baru berusia 20 tahun, memimpin debat terbuka pada Kamis (23/4) tentang bagaimana pemuda dapat memerangi ekstremisme yang mengumbar kekerasan (Foto: AP/alarabiya.net)

NEW YORK CCITY, SATUHARAPAN.COM – Pangeran Al Hussein Bin Abdullah II, putra mahkota Kerajaan Yordania yang baru berusia 20 tahun, menjadi orang termuda yang pernah memimpin pertemuan Dewan Keamanan PBB. Gumaman “lucu”, “masih begitu muda”, “cute”, menyeruak seiring tepuk tangan membahana.

Pangeran Al Hussein Bin Abdullah II, anak tertua Raja Abdullah II dan Ratu Rania itu memimpin debat terbuka Kamis (23/4), seperti dilaporkan alarabiya.net, tentang bagaimana pemuda dapat memerangi ekstremisme kekerasan dan apa yang disebut dengan "ideologi beracun".

Dalam sambutannya, pangeran kelahiran 28 Juni 1994 itu mencatat lebih dari setengah populasi dunia berada di bawah 30 tahun, dan sebagian besar hidup di negara berkembang.

Yordania saat ini memimpin Dewan Keamanan. Dan, Dewan mengadakan pertemuan untuk membahas peran pemuda dalam melawan ekstremisme mengumbar kekerasan.

Peter Neumann, profesor di Pusat Internasional untuk Studi Radikalisasi dan Kekerasan Politik di King’s College London, mengatakan, lembaga itu telah melacak 700 anak muda Eropa yang bergabung dengan Negara Islam di media sosial dan telah berbicara dengan hampir 100 orang dari mereka untuk mengetahui cerita mereka.

"Kami berhadapan dengan kelompok yang sangat beragam," kata Neumann kepada Dewan Keamanan. Namun, "Sebagian besar dari mereka, memiliki kesamaan, bahwa mereka tidak merasa memiliki peran di tengah-tengah masyarakat mereka. Mereka sering merasa bukan menjadi bagian dari Eropa,  mereka sering menemui kegagalan dalam kehidupan walaupun sudah berusaha keras."

Dia mengatakan hal itu telah membuka pikiran mereka untuk ideologi yang memaksa mereka memilih, "Anda tidak bisa menjadi Eropa dan Muslim pada waktu yang sama."

Antropolog Scott Atran dari University of Michigan dan Pusat Nasional untuk Penelitian Ilmiah di Paris, mengatakan negara-negara harus fokus pada "begitu eratnya energi dan idealisme" pada darah muda mereka.

"Tanpa mengenali gairah itu, kita berisiko memberi angin mereka," kata Atran.

Putra Mahkota Yordania mengimbau Dewan untuk "bermitra dengan orang-orang muda, bukannya meninggalkan mereka menjadi sasaran kekerasan dan kehancuran."

"Kita harus mengisi kekosongan yang dieksploitasi oleh musuh kemanusiaan, dengan membangun potensi dan memberdayakan pemuda untuk mencapai cita-cita mereka," katanya. "Hal ini dapat dicapai dengan membuat orang-orang muda kebal (dari ideologi beracun, Red) dan dilengkapi dengan pendidikan yang berkualitas, kesempatan kerja, dan kehidupan yang layak."

Dia mengumumkan, Yordania akan menjadi tuan rumah konferensi internasional pertama "Peran Pemuda dalam Menciptakan Perdamaian Berkelanjutan" pada Agustus mendatang, dalam kemitraan dengan PBB.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan Pangeran Al Hussein memang "belum berusia 21 tahun, tapi dia sudah menjadi pemimpin pada abad ke-21."

Ban mendesak apa yang ia sebut "senjata instruksi massal" untuk membantu menarik kaum muda dari kampanye online yang mempromosikan kebencian dan kekerasan. (AP/Reuters/alarabiya.net)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home