Loading...
RELIGI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 20:55 WIB | Minggu, 08 Februari 2015

Pangeran Charles: Makin Banyak Pemuda Radikal sangat Mengerikan

Magida Nissan, 64 tahun (kanan) berbicara dengan Pangeran Charles sambil menangis tentang keluarganya di Mosul yang dua kali rumahnya terkena bom, dan saudara-saudaranya hilang di sana. (Foto: ankawa.com)

LONDON, SATUHARAPAN.COM – Pangeran Charles menggambarkan semakin banyaknya anak-anak muda yang menjadi radikal sebagai "menakutkan" dan menjadi salah satu "kekhawatiran yang terbesar."

Dalam sebuah wawancara dalam program Sunday Hour di Radio 2 Yordania pada Minggu (8/2), Pangeran Charles mengatakan tentang harapannya untuk "membangun jembatan" antara keyakinan yang berbeda.

"Tentu saja, saya rasa ini merupakan suatu kekhawatiran terbesar, dan makin meluasnya (radikalisme) ini menjadi bagian yang menakutkan. Dan terutama di sebuah negara seperti kita dimana Anda mengetahui nilai-nilai yang kita pegang,” kata dia.

"Anda berpikir bahwa orang yang datang ke sini, lahir di sini, bersekolah di sini, juga akan menerima nilai-nilai dan pandangan di sini."

Putra mahkota kerajaan Inggris ini meyakini alasan dari sejumlah anak-anak muda yang menjadi radikal ini merupakan bagian dari "mencari petualangan dan gairah di usia tersebut".

Jembatan Keyakinan Cara Ampuh Hadapi Radikalisme

Pangeran Charles memiliki program sosial untuk memberantas radikalisasi melalui The Prince's Trust.

"Apa yang saya coba lakukan selama tahun ini dengan Prince's Trust adalah untuk mencari alternatif untuk anak-anak muda dan usia remaja, dan memberikan jalur yang konstruktif kepada mereka agar dapat menyalurkan antusiame, energi, keinginan untuk bertualang.

Dia mengatakan yang paling penting adalah membangun jembatan antar keyakinan.

"Saya pikir rahasianya adalah kita harus bekerja lebih keras untuk membangun jembatan dan kami harus ingat bahwa Tuhan kita mengajarkan untuk mencintai sesama, melakukan apa yang orang lain lakukan untuk kamu dan terus melangkah jangan mundur dan putus asa untuk terus mencoba dan membangun jembatan serta menunjukkan keadilan dan kebaikan hati kepada orang lain."

Pangeran Charles baru-baru ini berada di Yordania dalam rangka kunjungan selama enam hari di wilayah tersebut.

Pangeran tiba di ibu kota Amman pada Sabtu (7/2) malam dan dijadwalkan untuk bertemu dengan Raja Abdullah II. (bbc.com)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home