Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 13:23 WIB | Kamis, 22 Desember 2016

Panglima TNI: Indonesia Negara Religius yang Nasionalis

Panglima TNI: Indonesia Negara Religius yang Nasionalis
Anggota polisi bersenjata lengkap berjaga di jalan menuju rumah terduga teroris saat dilakukan penggeledahan oleh Tim Densus 88 Anti Teror Polri di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (21/12). Densus 88 Anti Teror Polri menangkap seorang terduga teroris HA alias Abisya yang diduga berperan sebagai fasilitator masuknya dua WNA Tiongkok etnis Uighur jaringan teroris The East Turkestan Islamic Movement ke Indonesia. Abisya juga diduga anggota jaringan Katibah Gonggong Rebus di bawah kendali Bahrun Naim Anggih Tamtomo. ANTARA FOTO/MN Kanwa
Panglima TNI: Indonesia Negara Religius yang Nasionalis
Polisi antiteror Indonesia membawa barang bukti yang disita dari sebuah rumah di Tangerang Selatan setelah baku tembak antara terduga teroris dan polisi pada 21 Desember 2016. Polisi Indonesia memupuskan rencana pengeboman bunuh diri Natal setelah melumpuhkan tiga terduga militan pada 21 Desember dan menemukan beberapa paket bom, ungkap otoritas. AFP PHOTO/Demy Sanjaya
Panglima TNI: Indonesia Negara Religius yang Nasionalis
Mobil jenazah memasuki tempat kejadian perkara (TKP) penggerebekan dan penembakan terduga teroris di Setu, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (21/12). Dalam penggerebekan tersebut terjadi baku tembak antara tim Densus 88 dan terduga teroris yang menewaskan tiga orang terduga teroris bernama Irwan, Oman alias Omen dan Helmy, dan satu orang terduga teroris, Adam ditangkap. ANTARA FOTO/Muhammad iqbal

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan Indonesia merupakan negara religius yang nasionalis sehingga toleransi antarumat beragama harus terus dijaga.

"Saya sampaikan kepada masyarakat, mari kita sama-sama wujudkan rasa damai," kata Gatot Nurmantyo di Jakarta, Rabu (21/12) malam.

Selain menjaga rasa damai, dia juga mengajak masyarakat Indonesia untuk menghargai umat beragama yang merayakan Natal dan menghindari perseteruan antarwarga.

Dia mengatakan menjaga persatuan dan kesatuan adalah hal utama untuk melindungi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dia berharap seluruh elemen masyarakat bersama-sama menjaga ketertiban dan keamanan nasional.

"Alangkah indahnya kalau beberapa organisasi kemasyarakatan Islam sama-sama menjaga, ikut mengamankan, jadi ini sesuatu yang sangat penting bagaimana kita wujudkan bahwa indonesia itu negara religius yang nasionalis," tuturnya.

Tak lupa dia mengapresiasi kerja kepolisian yang berhasil menangkap sejumlah terduga teroris pada hari Rabu (22/12).

Sebelumnya, tim Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap sejumlah terduga teroris di antaranya satu terduga teroris berinisial H alias JT di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, pada Rabu sekitar pukul 09.45 WIB.

Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Indonesia menangkap terduga anggota jaringan teroris di Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Rabu.

Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Komisaris Besar Polisi Rina Sari Ginting di Medan, Rabu, mengatakan terduga teroris itu berinisial Sy yang ditangkap sekitar pukul 12.00 WIB.

Polri membenarkan adanya penangkapan empat orang terduga teroris di wilayah Tangerang Selatan, yang tiga di antaranya tewas ketika digerebek tim Densus 88 Antiteror Polri di rumah kontrakan mereka. (Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home