Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 15:14 WIB | Senin, 19 Oktober 2015

Panglima TNI: Presiden Butuh Helikopter Tahan Peluru

Ilustrasi. Helikopter pembabat tank Mi-35P andalan TNI AD di depan hanggarnya di Pangkalan Udara TNI AD Ahmad Yani Semarang. (Foto: Dok.satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia membutuhkan helikopter antipeluru untuk memastikan keamanan kepala negara dalam mobilisasi.

"Pesawat (helikopter) untuk presiden itu pesawat militer Puma tahun 2002, sebenarnya tidak untuk VVIP karena tidak antipeluru, maka perlu yang untuk VVIP," kata Panglima TNI Gatot Nurmantyo saat rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di gedung parlemen, Jakarta, hari Senin (19/10).

Pada kesempatan itu, Gatot menyampaikan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang secara umum dibutuhkan TNI untuk memastikan keamanan negara.

Selain helikopter khusus Presiden dan Wakil Presiden RI, Gatot menyatakan bahwa TNI juga membutuhkan pengadaan alutsista yang dapat meningkatkan pertahanan negara berbasis poros maritim dunia.

"Dengan Indonesia sebagai poros maritim dunia maka akses kian terbuka baik di perairan maupun udara. Maka persyaratan utama memastikan keamanan negara poros maritim adalah dengan memiliki keunggulan di laut dan udara, dan ini mutlak," kata dia.

Oleh karena itu, kata dia, TNI membutuhkan sistem pengawasan udara dan laut yang terpadu, kapal selam untuk menjaga tiga pintu masuk utama perairan Indonesia serta pesawat tempur dan pesawat angkut berat. (Ant)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home