Loading...
BUDAYA
Penulis: Prasasta Widiadi 20:05 WIB | Kamis, 28 Agustus 2014

Para Abang None Jangan Hanya Jadi Pagar Ayu

Para Abang None Jangan Hanya Jadi Pagar Ayu
Para Abang dan None Jakarta 2013 berfoto bersama Basuki Tjahaja Purnama. (Foto-foto: Prasasta WIdiadi).
Para Abang None Jangan Hanya Jadi Pagar Ayu
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (kiri) dan Arie Budiman (kanan).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Basuki Tjahaja Purnama, Wakil Gubernur DKI Jakarta mengimbau bahwa Abang None 2014 harus menjembatani budaya di Provinsi DKI Jakarta dengan budaya Indonesia lainnya, dan budaya internasional, oleh karena itu setelah mendapat predikat Abang dan None (abnon) Jakarta 2014 nantinya sepasang abnon jangan hanya seperti pagar ayu saat resepsi pernikahan, atau hanya menjadi pajangan.

Hal ini dia kemukakan di hadapan para finalis Abang None 2014 di Balai Agung, Kantor Gubernur DKI Jakarta, Kamis (28/8) sore.

“Mereka harus punya kepercayaan diri, jangan cuma jadi pagar ayu,” kata Basuki.

Grand final Abang dan None Jakarta 2014 akan digelar pada Sabtu (30/8) malam mendatang di Silang Monumen Nasional, Jakarta. Basuki menegaskan yang penting dari pemilihan abnon ini yakni para pemenang diharapkan memiliki kapasitas intelektual dan budaya yang patut diacungi jempol. “Boleh cerdas dan berduit, tetapi juga peduli budaya,” lanjut laki-laki suami dari Veronica Tan ini.

Untuk bisa menjembatani budaya Jakarta dengan budaya lain (daerah di Indonesia lainnya, dan internasional), Basuki memberi persyaratan kuat. “Kamu semua harus siap untuk dilibatkan pada setiap kegiatan pemprov, kalau perlu ikut rapat juga boleh,” kata Basuki.

Arie Budiman, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta menuturkan melalui pemilihan abang dan none 2014 diharapkan dapat menghasilkan generasi muda yang cerdas, terampil dan berkepribadian, sehingga mampu berperan sebagai duta wisata yang handal serta menjadi teladan bagi generasi muda.

Generasi tersebut harus berperan aktif sebagai duta wisata professional yang dapat mengantisipasi, membentengi serta memanfaatkan budaya lokal dengan memperkokoh dan melestarikan keunggulan nilai nilai budaya lokal serta jati diri bangsa.

Basuki mengapresiasi laporan panitia penyelenggara Abang None 2014 seperti yang dikemukakan Wali Kota Jakarta Selatan, Syamsudin Noor bahwa saat ini pihaknya mengaku senang karena mengalami peningkatan peserta.

“Ya bagus itu (peningkatan peserta), tandanya itu memang bisa dijadikan ukuran kalau jakarta ini adalah kota yang heterogen budayanya, karena para peserta ini tidak hanya orang Betawi, tetapi warga Jakarta yang berasal dari suku bangsa, bahasa, budaya, dan agama yang berbeda-beda,” lanjut Basuki.

Wali Kota Jakarta Selatan Syamsudin Noor mengatakan, jumlah peserta Abang None Jakarta 2014 meningkat sebesar 21 persen dari tahun lalu atau terdapat penambahan jumlah peserta sebanyak 374 orang.

Pada 2013, peserta berjumlah 1.780 peserta. Tahun ini, peserta yang mendaftar mencapai 2.154 orang. Rinciannya, peserta dari Jakarta Pusat sebanyak 387 orang, Jakarta Barat 348 orang, Jakarta Selatan 366 orang, Jakarta Utara 359 orang dan Kepulauan Seribu 338 orang.

“Banyak yang bilang seolah-olah orang Betawi itu primordial. Namun, sebenarnya, orang Betawi itu sangat senang menerima siapa pun. Itu pula yang dinamakan Jakarta Baru yang aman, nyaman, dan menyenangkan,” Basuki menutup pembicaraan.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home