Loading...
BUDAYA
Penulis: Melki Pangaribuan 18:27 WIB | Jumat, 12 Juni 2015

Para Profesor UI Luncurkan Album Seribu Satu Malam

Para Profesor UI Luncurkan Album Seribu Satu Malam
The Professor Band. (Foto: Istimewa)
Para Profesor UI Luncurkan Album Seribu Satu Malam
Album Seribu Satu Malam.

JAKARTA,SATUHARAPAN.COM – Serbuan beragam aliran musik dari mancanegara seperti Hip Hop, R&B, K-Pop dan sejenisnya yang belakangan ini banyak digandrungi anak-anak muda, menimbulkan keprihatinan bagi para musisi senior, mengingat bahwa sebenarnya Indonesia memiliki beragam musik dan komposisi yang kualitasnya tidak kalah bagus.

Salah satu keprihatinan itu muncul dari “The Professor Band”, kelompok band yang digawangi para Professor dari Universitas Indonesia.

Para personel “The Professor Band” di antaranya: Prof. Dr. Agus Sardjono, S.H., M.H., Prof. Dr. Benny Hoedoro Hoed, Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, DEA, Dra. Fadjari Iriani Sophiaan Yudoyoko, M.Si, Prof. Dr. dr. H. Ichramsjah A. Rachman, Sp.OG (K), Prof. Dr. Njaju Jenny Malik Tomi Hardjatno, Prof. Dr. Paulus Wirutomo, M.Sc., Prof. Dr. Tb. Ronny Rahman Nitibaskara, Prof. Ir. Triatno Judo Hardjoko, M.Sc., Ph.D, dan Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono.

Patut dimaklumi, mengingat mereka adalah para pendidik yang memiliki tanggung jawab moral yang sangat besar terhadap bangsanya, khususnya bagi para generasi muda. Mereka kemudian sepakat memainkan dan merekam lagu-lagu lama yang tetap fenomenal di Indonesia, seperti “Aryati”, “Sepasang Mata Bola”, “Indonesia Pusaka” dan lain-lain.

Pada Jumat 29 Mei 2015 yang lalu, “The Professor Band” meluncurkan album berisi sebelas lagu yang diberi titel “Seribu Satu Malam” di restoran “Warung Daun” Cikini, Jakarta.

Perjalanan album ini hingga dapat dilepas ke pasar melalui proses yang cukup panjang. Mengingat para personelnya adalah orang-orang yang super sibuk dan memiliki jadual akademik yang sangat padat.

Album ini berisi sebelas lagu, yaitu Aryati, Wanita, Sabda Alam, Sepasang Mata Bola, Rindu Lukisan, Indonesia Pusaka, Melati di Tapal Batas, Payung Fantasi, Aryati, Bunga Anggrek, dan Juwita Malam.

The Professor Band melibatkan beberapa artis pendukung, seperti Cendi Luntungan, Hary Wisnu, Hendri Rotinsulu, Kak Nunuk, Phoa TJ, Rien Djamain, dan Septa Suryoto.

Menurut Ketua The Professor Band, Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, Album “Seribu Satu Malam” merupakan album kedua yang digarap sejak pertengahan tahun 2013.

Sebelumnya The Professor telah meluncurkan album campuran lagu-lagu Indonesia dan lagu-lagu internasional. Namun album perdana ini lebih dikhususkan untuk kalangan sendiri dan diluncurkan pada Dies Natalis Universitas Indonesia pada tahun 2007.

“Judul “Seribu Satu Malam” sengaja kita pilih, karena memiliki berjuta makna selain merupakan penggalan dari syair lagu “Aryati” yang menjadi lagu andalan,” kata Sarlito Wirawan Sarwono.

“Pada album ini, kami sengaja memilih lagu-lagu abadi ciptaan sang maestro Ismail Marzuki. Sebagai upaya penghargaan terhadap kehebatan sang komponis, selain juga untuk melestarikan lagu-lagu Indonesia Pop Klasik - ditengah serbuan musik pop seumur jagung yang kini sedang menjamur,” papar Sarlito.

Tentang The Professor Band

Kelahiran kelompok duabelas Professor dari Universitas Indonesia ini dimulai sejak 2003. Saat itu mereka iseng-iseng bertemu untuk berlatih dan bermain musik bersama untuk mengisi sebuah acara yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia.

Keisengan itu ternyata menghadirkan kenyamanan dan keasyikan tersendiri bagi mereka, yang kemudian secara aklamasi bersepakat untuk terus bermain musik bersama.

Sudah dapat diduga, kendala yang dihadapi jauh lebih besar dibanding memainkan alat musik itu sendiri. Sebab meskipun masing-masing personelnya memiliki bakat musik yang cukup kental, namun kemampuannya tidak merata.

Di samping itu genre musik masing-masing juga berbeda. Sehingga memadukan permainan dalam sebuah harmoni yang indah bukanlah sesuatu yang mudah.

Namun berkat tekad mereka yang sangat besar, kekompakan, kesabaran, dan dibimbing pelatih yang profesional, pelan-pelan irama itu kemudian ditemukan. Dan mereka pun kemudian melenggang dengan gayanya.

Selain tampil di kandang sendiri, The Professor Band terlibat dalam pegelaran Dies Natalis, Jazz Goes to Campus, dan event-event nasional.

The Professor Band sudah enam kali mereka bermain di Java Jazz Festival, tiga kali meramaikan Jakarta Jazz Festival dan bahkan mereka sudah sempat manggung hingga ke Belanda dan India. Tak heran bila Jaya Suprana pun menganugerahi Record Muri, untuk kelompok band dengan anggota professor terbanyak (12 orang).

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home