Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 16:12 WIB | Jumat, 03 Oktober 2014

Parlemen Turki Setujui Aksi Serangan Lawan NIIS

Parade pasukan militer Turki. (Foto: terminalx.org)

ANKARA, SATUHARAPAN.COM - Parlemen Turki menyetujui militer Turki Kamis (2/10) memasuki Irak dan Suriah untuk bergabung dengan kampanye serangan melawan Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS).

Aksi itu disetujui dua pertiga anggota parlemen, yang juga mengizinkan pasukan asing menggunakan teritori Turki untuk basis operasi.

Turki berada di bawah tekanan untuk berperan lebih aktif melawan NIIS. Pemerintah Turki sebelumnya menolak melawan NIIS setelah pembebasan 46 sandera asal Turki bulan lalu.

Namun, Turki khawatir aksi melawan NIIS menyebabkan militansi etnis Kurdi meningkat, Turki memiliki sejarah perang panjang dengan minoritas Kurdi.

Persetujuan parlemen diawali dengan demonstrasi di depan gedung parlemen dan debat antar-anggota parlemen, dengan hasil 298 anggota parlemen menyetujui aksi serangan sementara 98 anggota menolak aksi serangan.

Persetujuan itu memberikan legalitas militer Turki untuk melawan milisi di Irak dan Suriah yang mengancam Turki, dan mengizinkan pasukan asing menggunakan teritori Turki sebagai basis serangan. AS dapat menggunakan pangkalan AU besar di Incirlik di selatan Turki untuk melancarkan serangan udara lawan NIIS.

Ditanya perihal langkah-langkah militer apa yang akan dilakukan Turki,  Menteri Pertahanan Turki Ismet Yilmaz mengatakan kepada AP, “jangan berharap terlalu jauh”.

Turki diduga membiarkan rombongan jihadis masuk ke Suriah dan mengizinkan perdagangan minyak dari NIIS. Pemerintah Turki menolak dugaan itu. Turki memiliki garis perbatasan dengan Suriah, sepanjang 900 km.

Pemimpin militan Kurdi yang ditahan Abdullah Ocalan kepada Reuters hari Kamis (2/10) mengingatkan perundingan damai antara kelompoknya dan Pemerintah Turki akan berakhir, jika Turki membiarkan pembantaian etnis Kurdi oleh NIIS.

Gerak maju milisi NIIS hingga ke perbatasan Turki, menyebabkan ribuan pengungsi Kurdi memasuki Turki, yang sudah terdapat jutaan pengungsi Suriah. (bbc.com)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home