Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 12:36 WIB | Jumat, 03 Oktober 2014

Pemberontak Yaman Kendalikan Keuangan Kementerian

Sanaa, Ibu Kota Yaman, yang dikuasai oleh pemberontak Islam Syiah, Houthi. (Foto: Ist)

SANAA, SATUHARAPAN.COM - Pemberontak Yaman yang telah mengendalikan ibu kota negara itu, Sanaa,  pada hari Kamis (2/10) memerintahkan Departemen Keuangan untuk menunda semua pembayaran, kecuali gaji karyawan negara. Hal itu dilakukan dalam kontrol ketat mereka atas badan-badan pemerintah.

AbdelmalekAal-Ejri, anggota biro politik gerakan Muslim Syiah Houthi atau Ansarullah mengatakan hal itu atas permintaan karyawan yang cemas bahwa dana publik harus dilindungi pada saat situasi  ketidakpastian di negeri itu.

Pejuang Huthi telah merebut Sanaa dengan perlawanan yang lemah pada 21 September lalu. Sebelumnya mereka menguasai sebuah brigade tentara yang  berafiliasi dengan kelompok saingan yang moderat, Partai Islam Islah. Hal itu membuat mereka makin efektif menguasai negara itu.

Kelompok Houthi memiliki hubungan dengan Iran, dan menolak tuntutan untuk mundur dari Ibu Kota. Mereka sepakat menandatangani kontrak dengan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi  sebagai  bagian dari pemerintah, dan hak untuk tinggal sampai perdana menteri baru ditentukan.

Sementara pihak Arab Saudi memandang kelompok Houthi, yang berasal dari cabang Zaidi dari  Islam Syiah, sebagai sekutu rival Iran. Houthi mengakui mereka berhubungan baik dengan Iran, tetapi mereka menyatakan tidak didukung Iran. Otoritas Teheran juga membantah ikut campur dalam masalah Yaman.

Mengenai instruksi kepada kementerian keuangan, Ejri mengatakan, "Dalam keadaan yang luar biasa, ada bahaya nyata bahwa unsur-unsur dari bekas pemerintah akan bertindak terhadap dana negara yang bisa menyebabkan runtuhnya negara,”


Instruksi itu disebutkan sebagai operasi mengawasi berbagai kementerian untuk menjamin keamanan dio kota berpenduduk dua juta orang itu sejak diambil alih oleh Houthi pada 21 September.

Perdana Menteri Yaman, Mohammed Basindwa, mengundurkan diri pada hari yang sama dengan pengambilalihan kota tersebut. Hal itu untuk menjaga pemerintahan dengan dipegang oleh pengganti sementara di bawah kesepakatan antara Presiden Hadi dan pimpinan Houthi.

Namun sebagian besar kementerian hanya  berfungsi pada tingkat minimal, dan banyak menteri dan pejabat senior tidak melaporkan pekerjaan.  (Al Arabiya)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home