Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 12:00 WIB | Senin, 19 Oktober 2015

Partai Anti Imigran Menangi Pemilu Swiss

Presiden Partai Rakyat Swiss (Swiss People's Party,SVP), Toni Brunner (kiri) Presiden Swiss Liberal Free Democratic Party (FDP) Philipp Mueller (kedua dari kiri), Presiden Swiss Social Democratic Party (SPS) Christian Levrat (kanan) dan Presiden Swiss Christian Democratic Party (CVP), Christophe Darbellay. (Foto: Reuters/Ruben Sprich)

BERN, SATUHARAPAN.COM - Partai Rakyat Swiss yang anti imigran memenangi Pemilu parlemen negara itu secara meyakinkan pada hari Minggu (18/10) membuat tekanan terhadap Bern terus berlanjut agar memperkenalkan sistem kuota bagi perpindahan warga di Uni Eropa.

Kemenangan Swiss People's Party (SVP) tersebut, menurut laporan Reuters, diikuti pula oleh sukses yang diciptakan oleh partai pro bisnis, Liberal Party (FDP), yang dipimpin oleh seorang komentator yang berbicara tentang "Rechtsrutsch," suatu pergeseran ke kanan dalam politik Swiss.

Dalam Pemilu kali ini imigran menjadi topik sentral di tengah derasnya arus migran dari Timur Tengah dan Afrika Utara ke Eropa.

"Hasil pemungutan suara jelas," kata pemimpin SVP, Toni Brunner, kepada televisi Swiss. "Orang-orang khawatir tentang migrasi massal ke Eropa."

Hasil pemilu pada hari Minggu itu mengukuhkan posisi SVP sebagai kekuatan dominan dalam politik Swiss.

SVP memenangkan 29,5 persen suara, menurut proyeksi dari lembaga penyiaran Swiss, SRF, naik dari 26,6 persen pada tahun 2011. Perolehan ini jauh melampaui harapan.

Kemenangan ini akan memberi tambahan  11 kursi, sehingga total kursi mereka mencapai 65 dari  200 kursi.

Kemenangan SVP yang merupakan partai terbesar di Swiss terjadi 20 bulan setelah Swiss mendukung referendum pembatasan orang asing. SVP merupakan pendukung pembatasan tersebut.

Anggota parlemen harus menyesuaikan referendum tersebut dengan Pakta Uni Eropa sebelum tahun 2017, yang menjamin pergerakan bebas pekerja. Jika tidak, pemerintah Swiss harus  memasukkan sistem kuota ke dalam undang-undang tanpa kompromi dengan Uni Eropa.

Sistem demokrasi langsung Swiss mengikutkan semua penduduk memberi keputusan atas berbagai isu besar melalui referendum, terlepas dari apa pun keputusan yang diambil oleh parlemen.

Selama kampanye pemilu, SVP berunjuk rasa menentang reformasi Swiss atas pencari suaka, meskipun dalam krisis migran di Eropa saat ini Swiss menangani migran yang jauh lebih sedikit dari negara-negara Eropa lainnya.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home