Loading...
EKONOMI
Penulis: Martahan Lumban Gaol 11:01 WIB | Jumat, 01 Mei 2015

“Partai Buruh Jangan Diisi Sempalan Partai Terbelah”

Pendiri Partai Buruh Sosial Demokrat pada tahun 2003 Muchtar Pakpahan. (Foto: Ist)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Karawaci, Tangerang, Emrus Sihombing mengatakan kegagalan Partai Buruh di Indonesia disebabkan ulah elit politik bukan buruh yang turut terlibat dalam struktur organisasi dengan kepentingan berbeda.

“Kegagalan Partai Buruh yang pernah ada sejak era runtuhnya kepemimpinan Presiden Soeharto (tahun 1998), adalah karena dikendalikan elit politik yang bukan berasal dari kelompok buruh itu sendiri,” kata Emrus saat dihubungi satuharapan.com, Jumat (1/5).

Menurut dia, seharusnya Partai Buruh hanya diisi orang-orang yang berasal dari kalangan buruh saja. Karena, hanya buruh yang bisa memperjuangkan nasib atau kepentingan politiknya sendiri. “Partai Buruh harus menjadi organisasi yang diisi buruh-buruh, dari kalangan bawah hingga atas, sehingga dia kuat untuk mengaspirasikan kepentingan politik buruh,” ujar Emrus.

Selain itu, dia berpendapat Partai Buruh, sebagaimana yang saat ini tengah diwacanakan, terbentuk karena adanya indikasi ketidakmesraan sejumlah partai politik di Tanah Air belakangan ini, seperti PPP, Partai Golkar, hingga Partai Demokrat.

“Jangan sampai Partai Buruh nantinya hanya diisi sempalan-sempalan partai terbelah, nanti tujuan politiknya bukan perjuangan buruh,” ujar Emrus.

“Saya juga melihat rencana pembentukan Partai Buruh ini sekarang, karena ada indikasi ketidakpuasan dengan partai politik yang sudah ada,” dia melanjutkan. 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home