Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 16:14 WIB | Selasa, 03 Februari 2015

Partai untuk Jokowi Manuver Pisahkan PDIP

Plt Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (tengah) di kantor Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Selasa (3/2). (Foto: Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Wacana membentuk partai untuk Joko Widodo (Jokowi) semakin membuktikan adanya proyek besar untuk memisahkan Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri dan PDI Perjuangan, kata Plt Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

"Terlalu dini berbicara tentang parpol baru untuk Pilpres 2019. PDIP tetap menjadi kekuatan penopang pemerintahan Jokowi-JK," kata Hasto, di Jakarta, Selasa (3/2).

Menurut dia, mereka yang mengkritik bahwa PDIP menekan Jokowi merupakan tuduhan yang tidak mendasar, bahkan hanya mendapat empat kursi menteri pun PDIP tidak melakukan protes.

"Pak Jokowi sedang fokus mengurus pemerintahan. Tak memikirkan membentuk atau mendorong lahirnya partai baru. Wacana partai pro Jokowi hanya mau memperkeruh suasana seolah-seolah PDIP mendikte Jokowi," tegas Hasto.

Ia menjelaskan, figur Jokowi, Ganjar Pranowo bersama sejumlah figur lainnya muncul sebagai salah satu bentuk keberhasilan kaderisasi PDIP melalui pilkada, namun uniknya Jokowi jadi figur yang berlanjut ke pilpres.

Ia mengatakan, PDIP lah yang mengusung Jokowi di Pilpres 2014 sehingga selayaknya menjadi partai yang mendukung seluruh kebijakan pemerintahan yang sesuai dengan ajaran Trisakti Bung Karno.

"Kader PDIP diakar rumput tak perlu gelisah atas wacana ini. PDIP sangat meyakini Jokowi adalah kader PDIP yang tak sedetikpun memikirkan wacana membentuk partai baru. Jokowi tidak akan goyah dengan adanya kelompok yang menghembuskan Jokowi butuh partai," paparnya.

Hasto mengatakan, Jokowi adalah kader PDIP yang menjadi pemimpin nasional yang otomatis milik seluruh bangsa Indonesia, sehingga PDIP juga tidak mengkhawatirkan bilamana Jokowi melakukan dialog dengan tokoh-tokoh partai lain, termasuk yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP).

"Sudah sepantasnya, Presiden Jokowi dalam kapasitas sebagai pemimpin nasional melakukannya. Namun, menghembuskan isu atau wacana Jokowi tidak merasa betah karena didikte PDIP adalah hal yang serampangan dan mengada-ada," tutur Hasto. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home