Loading...
EKONOMI
Penulis: Bayu Probo 09:03 WIB | Selasa, 12 November 2013

Pasar Amerika dan Eropa Membaik

Ilustrasi. (Sumber: nydailynews.com)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Saham-saham di Wall Street berakhir sedikit lebih tinggi pada Senin (Selasa, 12/11, pagi WIB). Kondisi yang sama juga terlihat di Eropa. Nilai Euro menguat dibanding mata uang regional lainnya.

Investor yang mengambil istirahat dalam sesi semi-libur setelah reli kuat pada Jumat (8/11) yang didukung data pekerjaan menggembirakan tampaknya memicu tren positif ini.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 21,32 poin (0,14 persen) menjadi 15.783,10, mencapai rekor tertinggi kedua berturut-turut.

Indeks berbasis luas S&P 500 naik tipis 1,28 poin (0,07 persen) menjadi 1.771,89, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq naik tipis 0,56 poin (0,01 persen) menjadi 3.919,79.

Volume perdagangan lebih tipis dari biasanya karena libur Hari Veteran. Pasar obligasi ditutup dan tidak ada berita ekonomi utama.

IBM memimpin kenaikan Dow, bertambah 1,6 persen, sementara Boeing mengalami penurunan terbesar, berkurang 0,7 persen.

Perusahaan investasi KKR turun 1,5 persen setelah mengumumkan akan membeli perusahaan lanskap The Brickman Group sebesar 1,6 miliar dolar AS.

Twitter pulih dari kerugian awal menjadi membukukan keuntungan 3,0 persen menjadi 42,90 dolar AS, jauh di atas harga IPO pekan lalu sebesar 26 dolar AS per saham.

Amazon naik 1,2 persen. Raksasa ritel daring (online) mengumumkan telah mencapai sebuah kemitraan dengan US Postal Service untuk pengiriman paket pada Minggu.

Jaringan pengecer elektronik Best Buy melonjak 4,5 persen setelah UBS menaikkan peringkatnya karena restrukturisasi dan pemotongan biaya perusahaan.

Wal-Mart, yang melaporkan laba kuartal ketiga pada Kamis (7/11) sebelum pasar dibuka, bertambah 1,4 persen. Sementara raksasa toko serba ada Macy melonjak 1,9 persen.

Raksasa minuman ringan PepsiCo kehilangan 0,5 persen setelah mengumumkan pihaknya akan menginvestasikan lebih dari lima miliar dolar AS pada 2020 di India untuk meningkatkan produksinya. Anggota Dow, Coca-Cola, yang tahun lalu mengatakan akan menghabiskan lima miliar dolar AS di India selama tujuh tahun ke depan, juga turun 0,5 persen.

"Data ketenagakerjaan baik yang dirilis Jumat (8/11) membantu sektor ritel, salah satu terkuat hari ini," kata Michael James dari perusahaan investasi Wedbush Securities.

ExxonMobil, anggota saham unggulan Dow lainnya, naik 0,3 persen karena peningkatan peringkat oleh Argus Research.

Concho Resources, sebuah produsen minyak Texas, melambung 2,1 persen lebih tinggi setelah meluncurkan rencana percepatan pertumbuhan tiga tahun, memperoleh kenaikan peringkat menjadi "beli" dari Canaccord Genuity.

Aksi Senin tenang menyusul gerakan "roller-coaster" pekan lalu yang meninggalkan Dow pada rekor tertinggi dan S&P 500 berjarak sehelai rambut dari rekornya pada Jumat, didukung oleh pertumbuhan pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan pada Oktober.

Sementara pasar obligasi tutup untuk memperingati hari Veteran Amerika Serikat.

Euro Menguat Setelah Jatuh Tertekan Penurunan Suku Bunga ECB

Kurs euro berbalik menguat pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah mengalami penurunan pada pekan lalu karena penurunan suku bunga mengejutkan oleh Bank Sentral Eropa dan data ekonomi AS yang tak terduga kuat.

Pada Senin pukul 22.00 GMT (Selasa pukul 05.00 WIB), euro diperdagangkan pada 1,3407 dolar, naik dari 1,3368 dolar pada akhir Jumat (8/11).

Namun dolar ditarik lebih tinggi terhadap yen, naik menjadi 99,20 yen dari 99,04 yen. Euro naik menjadi 133,01 yen dari 132,40 yen.

Meskipun merosot pada Senin, Kathy Lien dari BK Asset Management mengatakan dia masih memperkirakan dolar menguat karena meningkatnya ekspektasi pengetatan kebijakan lebih awal oleh Federal Reserve.

Data pekerjaan yang kuat pada minggu lalu dan angka lebih baik dari perkiraan untuk pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga, 2,8 persen, telah meningkatkan harapan bahwa Fed bisa memangkas program stimulusnya pada pertemuan mereka di pertengahan Desember atau akhir Januari.

"Investor akan memperkirakan sebuah kenaikan konsisten dalam imbal hasil AS karena spekulasi pelonggaran kuantitatif The Fed," kata Lien Senin.

"Berkat laporan penggajian (payroll) non pertanian yang lebih kuat dari perkiraan pada Jumat, imbal hasil obligasi AS 10 tahun membuat jalan mereka menjadi tiga persen."

Sameer Samana dari Wells Fargo Advisors mengatakan angka pertumbuhan AS yang lebih kuat, terutama dibandingkan dengan ekonomi terkemuka lainnya, mendukung prospek dolar lebih kuat.

"Mengingat keuntungan dalam peningkatan pertumbuhan yang lebih baik dan imbal hasil yang lebih tinggi dalam ekonomi AS, kami memperkirakan dolar AS naik terhadap mata uang pesaing utamanya," katanya.

"Target kami untuk euro adalah 1,27 dolar hingga 1,32 dolar pada akhir tahun depan."

Pound Inggris turun terhadap greenback, jatuh menjadi 1,5981 dolar dari 1,6019 dolar. Namun demikian, dolar jatuh menjadi 0,9194 franc Swiss dari 0,9216 franc. (AFP/Antara)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home