Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 10:40 WIB | Selasa, 29 September 2015

Pasca Tragedi Mina, Keluarga Kerajaan Berencana Pecat Raja Salman

Raja Arab Saudi, Salman, hari Kamis (24/9) menyampaikan pidato dan belasungkawa di televisi atas kejadian di MIna yang menyebabkan sedikitnya 700 jemaah meninggal dalam rangkaian ibadah haji. (Foto: Al Arabiya)

RIYADH, SATUHARAPAN.COM -  Seorang pangeran senior Kerajaan Arab Saudi telah membuat seruan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu menuntut perubahan kepemimpinan negara itu. Alasannya ialah karena Arab Saudi kini menghadapi tantangan besar, seperti perang, anjloknya harga minyak dan kritik terhadap manajemen Mekkah yang menyebabkan tragedi Mina.

Pangeran yang tidak mau disebutkan namanya itu, diketahui merupakan salah satu cucu dari pendiri negara, Abdulaziz Ibn Saud. Kepada surat kabar Inggris, The Guardian, ia menjelaskan bahwa ada keresahan di kalangan keluarga kerajaan - dan di antara masyarakat luas - atas kepemimpinan Raja Salman, yang naik tahta pada bulan Januari lalu.

Pangeran itu, yang demi alasan keamanan tidak mau membuka identitas dirinya, telah dua kali menulis surat awal bulan ini, yang menyerukan agar Raja Salman lengser.

"Raja tidak dalam kondisi stabil dan dalam kenyataannya, anak raja [Mohammed bin Salman] lah yang memerintah kerajaan," kata pangeran anonim itu, sebagaimana dilansir oleh The Guardian, 28 September 2015.

"Jadi empat atau mungkin lima dari paman saya akan segera bertemu untuk membahas surat saya. Mereka sedang menyusun rencana dengan banyak keponakan dan itu akan membuka pintu. Banyak generasi kedua yang sangat cemas," tutur dia.

"Masyarakat juga sangat mendorong hal ini, semua lapisan masyarakat dan para pemimpin suku," kata dia. "Mereka berkata, Anda harus melakukan ini kalau tidak negara akan menghadapi bencana."

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home