Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 10:33 WIB | Selasa, 02 April 2024

Pasukan Israel Mundur dari RS Al-Shifa di Gaza, Meninggalkan Lautan Puing-puing

Seorang perempuan Palestina bereaksi ketika dia duduk di tengah reruntuhan rumah sakit Al Shifa di Gaza setelah militer Israel mundur dari kompleks perumahan rumah sakit tersebut pada 1 April 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Foto: AFP)

JALUR GAZA, SATUHARAPAN.COM-Pasukan Israel telah ditarik dari Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza setelah operasi selama dua minggu, kata militer Israel pada hari Senin, meninggalkan bangunan-bangunan yang hancur dan mayat-mayat Palestina berserakan di tanah kompleks tersebut.

Ratusan warga bergegas ke area sekitar rumah sakit terbesar di Jalur Gaza untuk memeriksa kerusakan di kawasan pemukiman sekitarnya setelah pertempuran antara Israel dan kelompok Hamas Palestina yang menguasai Gaza.

Militer Israel mengatakan mereka telah membunuh dan menahan ratusan pria bersenjata dalam bentrokan di sekitar rumah sakit, dan menyita persenjataan dan dokumen intelijen. Hamas dan staf medis menyangkal bahwa pejuang Palestina mempunyai kehadiran bersenjata di rumah sakit.

Juru bicara Layanan Darurat Sipil Gaza mengatakan pasukan Israel telah mengeksekusi dua orang yang mayatnya ditemukan di kompleks tersebut dalam keadaan diborgol, dan menggunakan buldoser untuk menggali dasar kompleks dan menggali mayat-mayat yang terkubur.

Reuters tidak dapat memverifikasi tuduhan eksekusi tersebut dan militer Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Rekaman yang beredar di media sosial dan belum diverifikasi oleh Reuters menunjukkan mayat warga Palestina, beberapa di antara mereka ditutupi selimut kotor, berserakan di tanah di sekitar gedung rumah sakit yang hangus, banyak di antaranya yang dinding luarnya hilang.

Gambar tersebut menunjukkan lahan dibajak habis-habisan, dan banyak bangunan di luar fasilitas tersebut rata dengan tanah atau terbakar.

“Saya tidak berhenti menangis sejak saya tiba di sini, pembantaian mengerikan dilakukan oleh pendudukan di sini,” kata Samir Basel, 43 tahun, berbicara kepada Reuters melalui aplikasi obrolan saat dia mengunjungi Al-Shifa.

“Tempatnya hancur, bangunan-bangunan terbakar dan hancur. Tempat ini perlu dibangun kembali – tidak ada lagi rumah sakit Shifa,” kata Basel.

Israel mengatakan operasi di dalam RS Al-Shifa dilakukan “sambil mencegah kerugian terhadap warga sipil, pasien dan tim medis”. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home