Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 19:43 WIB | Selasa, 14 Juni 2022

Paus Fransiskus Kecam Keganasan dan Kekejaman Pasukan Rusia di Ukraina

Paus Fransiskus menyampaikan pidatonya saat mendaraskan doa Regina Coeli dari jendela studionya yang menghadap Lapangan Santo Petrus, di Vatikan, Minggu, 12 Juni 2022. (Foto: AP/Andrew Medichini)

ROMA, SATUHARAPAN.COM-Paus Fransiskus mengecam “keganasan dan kekejaman” pasukan Rusia di Ukraina sambil memuji “kepahlawanan” dan “keberanian” orang Ukraina untuk mempertahankan tanah mereka.

Paus Fransiskus membuat beberapa komentarnya yang paling tajam tentang perang dalam pertemuan dengan editor Jurnal Jesuit Eropa bulan lalu, kutipan yang diterbitkan pada hari Selasa (14/6) di harian Italia La Stampa dan Avvenire.

Sambil dengan tajam mengkritik invasi Rusia, Paus Fransiskus juga bersikeras tidak ada “orang baik dan orang jahat” dan bahwa Rusia dalam beberapa hal diprovokasi oleh ekspansi NATO ke timur.

“Seseorang mungkin mengatakan pada titik ini: ‘Tetapi Anda mendukung Putin!’ Tidak, saya tidak,” kata Fransiskus.

“Akan sangat sederhana dan salah untuk mengatakan hal seperti itu. Saya hanya menentang pengurangan kompleksitas menjadi perbedaan antara yang baik dan yang buruk, tanpa memikirkan akar dan kepentingan, yang sangat kompleks. Sementara kita melihat keganasan, kekejaman pasukan Rusia, kita tidak boleh melupakan masalah untuk mencoba menyelesaikannya,” katanya.

Dalam wawancara tersebut, Paus Fransiskus mengkonfirmasi bahwa dia berharap untuk bertemu dengan Patriark Rusia Kirill, yang telah membenarkan perang, ketika keduanya akan menghadiri pertemuan antar agama di Kazakhstan pada pertengahan September.

Pertemuan yang direncanakan pada bulan Juni dibatalkan oleh kedua belah pihak, kata Paus Fransiskus, “agar dialog kita tidak disalahpahami.”

Di Kazakhstan, dia berkata, “Saya berharap dapat menyapanya dan berbicara sedikit dengannya sebagai seorang pendeta.”

Pada saat yang sama, Fransiskus melanjutkan panjang lebar untuk memuji keberanian Ukraina dan menegaskan kembali hak mereka untuk membela diri sambil mengecam apa yang dia katakan adalah kepentingan keuangan dalam perang oleh produsen senjata untuk “menguji dan menjual senjata.”

“Memang benar orang Rusia mengira itu akan berakhir dalam sepekan. Tapi mereka salah perhitungan,” kata Fransiskus. “Mereka menemukan orang-orang pemberani, orang-orang yang berjuang untuk bertahan hidup dan memiliki sejarah pertempuran.” (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home