Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 11:06 WIB | Senin, 05 September 2016

Paus Fransiskus Sambut Tunawisma Setelah Kanonisasi Bunda Teresa

Paus Fransiskus mencium altar menjelang Misa Kanonisasi Bunda Teresa, di Lapangan Santo Petrus di Vatikan, Minggu 4 September 2016. Paus Franciskus menobatkan Bunda Teresa sebagai orang suci, menghormati suster kecil yang melayani di dunia yang paling miskin menjadi ikon Gereja Katolik dalam melayani orang miskin dan yang jiwanya terluka. (Foto: AP/Alessandra Tarantino)

VATIKAN, SATUHARAPAN.COM – Paus Fransiskus memberi makan siang kepada lebih kurang 1.500 orang tunawisma setelah melayani Misa Kanonisasi Bunda Teresa.

Menurut Catholic Herald, hari Minggu (4/9) tunawisma yang hadir dalam misa tersebut sebagian besar tinggal di tempat penampungan yang dijalankan Mother Teresa’s Sisters of Charity Order (Yayasan Suster Amal Milik Bunda Teresa).

Kelompok tunawisma tersebut datang ke Vatikan dari seluruh Italia untuk mengambil bagian dalam Misa di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Mereka mendapatkan kursi kehormatan untuk perayaan dan kemudian akan disajikan makan siang di lobi auditorium Vatikan.

Pizza yang ditujukan bagi tunawisma tersebut berjenis pizza neapolitan yang dibuat untuk porsi 20 orang, dan tiga porsi yang dibuat untuk makan siang.  

Homili Paus Fransiskus dalam Misa Kanonisasi Santa Teresa

Paus Fransiskus mengatakan Santa Teresa dalam semua aspek hidupnya, merupakan sosok yang murah hati dan berdasar kepada rahmat ilahi. “Teresa selalu siap sedia membantu orang lain setiap waktu, dia selalu memberi perhatian kepada mereka yang  ditinggalkan dan dibuang,” kata Paus Fransiskus.

Santa Teresa berkomitmen membela kehidupan, Paus Fransiskus, mahkluk yang belum lahir sekalipun atau yang masih dalam kandungan, karena mereka merupakan mahkluk yang paling lemah dan paling rentan.

Paus Fransiskus memberi contoh Santa Teresa selama melakukan pelayanan selalu terjun langsung ke banyak orang termarjinalkan.  

“Dia menghabiskan waktu di hadapan orang-orang yang hampir dibiarkan mati di sisi jalan, karena dia tahu orang tersebut merupakan orang yang bermartabat di hadapan Tuhan,” kata Paus Fransiskus.

Paus asal Argentina itu mengatakan prinsip belas kasihan yang dimiliki Santa Teresa diibaratkan seperti garam yang memberi rasa dalam aktivitasnya sehari-hari.

“Belas kasihan merupakan cahaya yang bersinar di balik kegelapan hati manusia,” kata Paus Fransiskus.

Penobatan Bunda Teresa sebagai Santa

Paus Fransiskus menobatkan Bunda Teresa sebagai orang suci (santa) dalam sebuah misa kanonisasi, pada hari Minggu (4/9) di Vatikan, bertepatan dengan peringatan 19 tahun kematiannya di Kalkuta, India.

Puluhan ribu peziarah memenuhi Lapangan Santo Petrus demi misa untuk menghormati mendiang suster kurus yang bekerja untuk kaum papa di perkampungan-perkampungan kumuh di Kolkata, India.  

Bunda Teresa lahir di Skopje, Makedonia dari orang tua Albania. Dia mendedikasikan hidupnya untuk orang miskin di India. Dia pergi ke luar biara untuk membantu orang yang sekarat, melindungi tunawisma, melindungi penderita kusta, dan menyebar kasih kepada orang-orang yang terabaikan. Ia lakukan itu semua di lingkungan yang sebagian besar adalah non-Kristen. (catholicherald.co.uk/AFP)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home