Loading...
RELIGI
Penulis: Bayu Probo 08:16 WIB | Minggu, 24 November 2013

Paus: Vatikan Takkan Menyerah Perjuangkan Orang Kristen Timur Tengah

Patriarkh Irak mengungkapkan jumlah orang Kristen di Irak merosot dan pemerintah mendorong warga Kristen untuk pergi dari Irak. (Foto: AFP)

VATICAN CITY, SATUHARAPAN.COM – Paus mengatakan kepada para pemimpin Gereja dari Irak, Suriah, Libanon dan Mesir bahwa Vatikan “tidak akan menyerah melawan penghilangan kekristenan di Timur Tengah.”

Dia telah bertemu para pemimpin agama Kristen  Timur Tengah (patriarkh) di Roma (21/11), untuk membahas bahaya yang dihadapi oleh berkurangnya masyarakat Kristen di wilayah tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir jutaan orang Kristen telah mengungsi dari wilayah tersebut.

Mereka telah melarikan diri dari serangan ekstremis Islam dan meningkatnya ketegangan sejak musim semi Arab.

Fransiskus mengatakan ia telah berbicara dengan para patriarkh tentang “orang-orang yang tinggal di Timur Tengah, sering dalam kelompok kecil, di tengah lingkungan yang dilanda permusuhan dan konflik” dan “jumlah diaspora, yang terutama berkembang”.

Ia mengatakan ia prihatin dengan “situasi umat Kristen, yang sangat menderita buah dari konsekuensi dari ketegangan dan konflik di banyak bagian di Timur Tengah”, di tengah keyakinan bahwa beberapa orang Kristen yang dikambinghitamkan atas tindakan kekuatan Barat di daerah tersebut.

“Suriah, Irak, Mesir dan daerah-daerah lainnya di Tanah Suci kadang-kadang meluap dengan air mata,” katanya.

Ia mengatakan ia tidak akan beristirahat untuk berjuang “saat masih ada laki-laki dan perempuan dari agama apa pun ... yang masa depannya dicuri dan dipaksa untuk menjadi pengungsi”.

Di antara mereka yang bertemu Paus Fransiskus adalah Patriarkh Kristen Maronit Libanon, Bechara Rai; Patriark Suriah dari Gereja Katolik Melkite Yunani, Gregorios III Laham; dan Patriark Kasdim Gereja berbasis di Irak, Louis Sako.

Patriark Sako telah memperingatkan bahwa jumlah orang Kristen di Irak merosot, dan pihak otoritas setempat telah membagi-bagikan visa sebagai bagian dari “strategi” untuk membantu mereka pergi.

Pada hari Senin  (18/11), Paus Fransiskus akan bertemu Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Moskow memberikan meningkatkan dukungan bagi orang Kristen Ortodoks di Timur Tengah, dengan banyak menerima permohonan kewarganegaraan Rusia. Paus juga memiliki minat yang sama dalam melindungi kekristenan kuno. (BBC/AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home