Loading...
SAINS
Penulis: Sotyati 18:20 WIB | Jumat, 21 Maret 2014

PBB: Dunia Hadapi Krisis Air dan Energi

Ilustrasi krisis air di berbagai wilayah di dunia. (Foto: watermission.org)

PARIS, SATUHARAPAN.COM -  Peningkatan populasi dan ekonomi di negara-negara berkembang di dunia akan menyebabkan krisis permintaan air dan energi yang berlipat ganda dalam beberapa dekade mendatang, kata PBB, Jumat (21/3).

Dalam sebuah laporan pada malam menjelang Hari Air Sedunia, mereka mengatakan permintaan untuk air bersih dan listrik saling berhubungan, dan bisa memperparah sumber daya bumi yang terbatas.

“Permintaan untuk air segar dan energi akan terus meningkat dalam beberapa dekade mendatang guna memenuhi kebutuhan populasi dan ekonomi yang semakin bertambah, gaya hidup yang berubah, dan pola konsumsi yang berkembang. Hal itu memperbesar tekanan terhadap sumber daya alam yang terbatas dan terhadap ekosistem,” kata laporan tersebut.

Sejauh ini, 768 juta orang tidak memiliki akses ke sumber daya air yang aman dan dapat dipercaya, 2,5 miliar orang tidak memiliki sanitasi layak dan lebih dari 1,3 miliar lainnya tidak memiliki pasokan listrik tetap.

Sekitar 20 persen akuifer dunia zaman sekarang mulai berkurang, menurut laporan itu.

Pertanian menghabiskan lebih dari dua per tiga penggunaan air.

World Water Development Report (Laporan Perkembangan Air Dunia), seri kelima yang diluncurkan oleh UN Educational, Scientific and Cultural Organisation (UNESCO, Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan), adalah kumpulan pratinjau dari studi-studi dan investigasi ilmiah yang dilakukan beberapa badan.

Mereka menyebutkan lebih banyak air segar akan diperlukan untuk pertanian, pembangunan, minum, memasak, mencuci, dan pembuangan limbah, namun juga untuk produksi energi, yang 90 persen di antaranya saat ini menggunakan teknik yang melibatkan banyak air.

Pada 2035, konsumsi air pada periode sekarang akan naik sebesar 85 persen, didorong oleh sistem pendingin pembangkit listrik yang bekerja menggunakan air.(AFP/Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home