Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 15:49 WIB | Rabu, 18 Juni 2014

PBB Ingatkan Bahaya Kekerasan Sektarian di Irak

Aski Kalak - Gerilyawan Pershmerga bertopeng dari kawasan Kurdi Irak berjaga di kamp sementara yang dibangun untuk menampung warga Irak yang melarikan diri dari aksi kekerasan di provinsi Nineveh utara, di Aski Kalak. (Foto: AFP)

JENEWA, SATUHARAPAN.COM -  Perserikatan Bangsa-bangsa mengingatkan adanya risiko yang nyata dalam skala besar dengan kekerasan sektarian yang berkelanjutan di Irak, bahkan di luar perbatasan Irak.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal PBB,  Ban Ki-moon, dan utusan PBB di Irak, hari Selasa (17/6) di Jenewa. Keduanya mendesak para pemimpin negara  itu untuk bersama-sama mengatasi memburuknya situasi keamanan dan mencegah kekerasan sektarian secepatnya.

"Saya sangat prihatin dengan memburuknya situasi keamanan di Irak, termasuk laporan eksekusi massal oleh Negara Islam Irak dan Levant (ISIL)," kata  Ban.

Situasi keamanan di Irak terus memburuk setelah pekan lalu IASIL menangkapi orang orang di Mosul  dan pusat-pusat penduduk lainnya. Kekerasan telah menimpa ratusan ribu orang dan banyak terjadi pelanggaran hak asasi manusia.

"Saya Mendorong semua pemimpin Irak, politik, militer, agama dan masyarakat, untuk memastikan bahwa pengikut mereka tidak melakukan balas dendam, dan bersama-sama dalam semangat inklusif untuk mengatasi ancaman serius ini," kata Sekjen PBB. Dia telah berbicara dengan Perdana Menteri Nouri Al-Maliki, serta pemimpin Turki, Iran dan daerah lainnya tentang krisis tersebut.

"Yang penting saat ini,"kata dia, "Apakah itu Pemerintah Irak sebagai satu negara, apakah mereka Sunni atau Syiah atau Kurdi, mereka harus mampu hidup secara harmonis bersama-sama, menghormati dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan nilai-nilai Perserikatan Bangsa-bangsa.”

Pengungsi

Waki l Khusus Sekjen PBB  dan kepala Misi Bantuan PBB untuk Irak (UNAMI), Nickolay Mladenov, mendorong para pemimpin politik untuk segera menyepakati rencana keamanan nasional untuk mengatasi ancaman teroris.

Misi itu mengatakan bahwa ribuan keluarga telah melarikan diri dari kekerasan di kota barat laut dari Tal Afar. Banyak pengungsi dalam kondisi tanpa tempat tinggal dan membutuhkan bantuan mendesak, termasuk akses ke makanan, air dan tempat berlindung.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan jumlah pengungsi. Orang-orang tiba di wilayah Kurdi Irak terus meningkat. Sektar  3.000 keluarga yang tiba semalam. Secara keseluruhan, 325.000 orang pengungsi, dari 500.000 pengungsi dari Mosul, telah tiba di wilayah Kurdistan sejak 6 Juni.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home