Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 09:50 WIB | Minggu, 07 September 2014

PBSI Masih Cari Pebulu Tangkis Putri Ideal

PBSI Masih Cari Pebulu Tangkis Putri Ideal
Maretha Dea Giovanni (kiri) dan Rosyita Eka Putri Sari (kanan), dua tunggal putri usia muda andalan PBSI saat kejuaraan bulu tangkis Astec Open 2014. (Foto: Humas PBSI).
PBSI Masih Cari Pebulu Tangkis Putri Ideal
Gregoria Mariska (kiri) dan Fitriani (kanan) saat Junior Camp PBSI, Desember lalu, keduanya kini anggota pelatnas usia potensi PBSI di Cipayung. (Foto-foto: Prasasta).

KUDUS, SATUHARAPAN.COM – Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Rexy Mainaky mengemukakan PBSI masih mencari pemain pebulu tangkis putri yang dapat diandalkan seperti era Maria Kristin Yulianti dan Susi Susanty.

Rexy Mainaky mengemukakan ini pada Sabtu (6/9) di sela-sela Audisi Beasiswa Bulu Tangkis PB Djarum di Kudus, Jawa Tengah.  “Kemenangan Carolina saya harap menjadi inspirasi buat atlet tunggal putri Indonesia. Carolina sering latihan sendiri dan keliling untuk cari sparring. Apakah tunggal putri kita bisa seperti itu?” kata Rexy.

Rexy mengatakan Carolina Marin (pebulu tangkis tunggal putri Spanyol) membuktikan bahwa negara yang tidak memiliki tradisi kuat dalam bulu tangkis pun, mampu meraih kemenangan penting dalam Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang diselenggarakan di Denmark beberapa waktu lalu. Kala itu, Carolina mengalahkan tunggal putri peringkat pertama dunia asal Tiongkok, Li Xuerui.

Rexy mengemukakan Linda Wenifanetri dan Bellaetrix Manuputty (dua pebulu tangkis tunggal putri Indonesia andalan sektor tunggal putri) benar-benar akan digembleng.

“Carolina memenangkan gelar juara dunia setelah mengalahkan beberapa pemain Tiongkok dan India, ini membuktikan bahwa dia punya fisik yang prima,” lanjut Rexy.

“Kami telah melakukan evaluasi bersama Linda, Bella dan pelatih. Mereka semua harus berkomitmen bahwa semua ini adalah akibat dari kurangnya stamina dan kelincahan. Ini harus diperbaiki, saya lihat sektor ganda putri sudah melakukan perbaikan ini,” tutup Rexy.

Rexy melihat kualitas sektor tunggal putri masih menjadi salah satu pekerjaan rumah buat PBSI. Sehingga penampilan pemain-pemain di sektor ganda putri juga terus disorot, tidak hanya oleh PBSI tetapi oleh pecinta bulu tangkis di tanah air.

Sebagaimana diketahui, pada kejuaraan bulu tangkis Chinese Taipei Open Grand Prix Gold 2014, pasangan ganda putri Greysia Polii dan Nitya Krishinda Maheswari berhasil menekuk pasangan Wang Xiaoli dan Yu Yang yang merupakan salah satu ganda putri andalan Tiongkok.

Sementara itu salah satu mantan andalan tunggal putri Indonesia, Susy Susanty mengemukakan saat ini dia memiliki keprihatinan yang sama dengan Rexy, hanya saja kemenangan harus diraih dengan kerja keras.

Susy mengemukakan kemenangan Carolina Marin tidak hanya menunggu dari federasi bulu tangkis Spanyol saja, akan tetapi inisiatif dia sendiri.

“Saya rasa atlet-atlet Indonesia punya kemampuan, dari teknik permainan kita tidak ketinggalan jauh, kalau mau berusaha keras, kita pasti bisa,” kata Susy.

“Kemenangan Carolina menjadi satu hal yang sangat membantu untuk memotivasi atlet Indonesia bahwa tidak ada yang tidak mungkin,” tutup Susy. (badmintonindonesia.org).

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home