Peace Boat Pertama Setelah Hadiah Nobel
TOKYO, SATUHARAPAN.COM – Para hibakusha, korban selamat bom atom dari Hiroshima dan Nagasaki, bertolak ke Australia. Mereka akan berbicara mengenai pengalaman mengerikan yang mereka almi.
Para hibakusha itu meninggalkan Pelabuhan Yokohama pada hari Senin (8/1/2018). Mereka turut serta dalam perjalanan yang diatur oleh lembaga swadaya masyarakat Jepang bernama Peace Boat yang berbasis di Tokyo.
Peace Boat adalah anggota inti dari ICAN, atau Kampanye Internasional guna Memusnahkan Senjata Nuklir, yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian tahun lalu. Kelompok itu mengadakan perjalanan keliling dunia guna meningkatkan kesadaran akan konsekuensi senjata nuklir. Perjalanan tersebut merupakan yang pertama setelah ICAN meraih Hadiah Nobel.
Ketika berbicara kepada para wartawan sebelum keberangkatan, para hibakusha itu menekankan bahwa penting untuk terus menyerukan pemusnahan senjata nuklir. Nobuo Miyake yang berusia 88 tahun, yang merupakan partisipan tertua, mengatakan perlu waktu untuk menyingkirkan senjata nuklir. Namun ia mengatakan, ICAN memungkinkan hibakusha untuk bekerja bersama generasi muda, dan ia melihat signifikansi besar dalam hal itu.
Akira Kawasaki dari Peace Boat, yang juga adalah anggota ICAN mengatakan, memenangkan Nobel bukan hanya suatu kesempatan untuk dirayakan. Ia mengatakan ingin bekerja lebih keras menuju penerapan pelarangan senjata nuklir. Para partisipan akan mengunjungi beberapa kota di Australia dan kembali ke Yokohama di bulan Maret. (nhk.or.jp)
Editor : Sotyati
Niger Tangguhkan Izin Operasional BBC Tiga Bulan
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Otoritas Niger telah menangguhkan izin operasional siaran stasiun BBC yang...