Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 16:00 WIB | Minggu, 22 Desember 2013

Pemandu Sorak Berharap Diakui Sebagai Cabang Olahraga

Pemandu Sorak Berharap Diakui Sebagai Cabang Olahraga
Aksi pemandu sorak dari SMA Negeri 26 Jakarta di Bulungan Cup XV di Gelora Bung Karno, Jakarta.. (Foto-foto: Prasasta Widiadi).
Pemandu Sorak Berharap Diakui Sebagai Cabang Olahraga
Aksi pemandu sorak dari tim Sparkel (SMA Negeri 3 Jakarta).
Pemandu Sorak Berharap Diakui Sebagai Cabang Olahraga
Aksi pemandu sorak tim Dazzel (SMA 47 Jakarta)
Pemandu Sorak Berharap Diakui Sebagai Cabang Olahraga
Aksi pemandu sorak dari tim Blitzer (SMA Negeri 2 Bekasi).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dilla, anggota Dazzles, salah satu tim cheerleaders  yang dimiliki SMA Negeri 47 Jakarta mengatakan bahwa dia menginginkan cheerleading diakui sebagai cabang olahraga, tidak hanya sebagai kegiatan ekstra kurikuler di sekolah.

“Berharap banget (bisa jadi cabang olahraga) soalnya cheerleader di Indonesia itu sekarang udah maju dibandingin dulu, kalau nggak salah udah peringkat empat di Asia Tenggara,”  kata Nila pada satuharapan.com Sabtu (21/12) malam di Gelora Bung Karno, Jakarta.

Dazzles menjadi juara dalam Cheerleaders Competition (Kompetisi pemandu sorak) salah satu rangkaian dari turnamen tahunan Bulungan Cup XV.

Bulungan Cup XV merupakan sebuah ajang kompetisi tahunan multi olahraga dan kesenian yang diperuntukkan bagi siswa-siswi Seindonesia untuk menunjukkan kreatifitas. Ajang ini berskala nasional dan diresmikan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga pada Sabtu pekan lalu.

Dilla mengatakan bahwa sekolahnya mendukung ekstra kurikuler cheerleader, dan ini dibuktikan dengan banyaknya raihan trofi piala yang telah direngkuh.

“ Sudah banyak banget ikut kejuaraan, soalnya kita sudah dari tahun 2010 ikut kejuaraan, tahun lalu aja kita punya total 14 piala,” kata Dilla.

Dilla mengatakan pola latihan yang dia tekuni sebanyak dua kali dalam seminggu, dan itu tidak menganggu waktu belajar di sekolah.

“Latihannya kita dua kali seminggu. Ya, waktu itu kita pernah dalam satu bulan ikut beberapa even, dan (ternyata) nggak nganggu waktu sekolah,” kata Dilla.

Novan, pelatih cheerleader SMA 47, mengatakan bahwa saat ini di Indonesia ada organisasi resmi mewadahi kegiatan cheerleader yang bernama ICC (Indonesian Cheerleading Community), dan dengan organisasi tersebut diharapkan dapat menyumbang ide bagi Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) agar mengkategorikan cheerleader sebagai cabang olahraga.

“(Saya) berharap banget bisa jadi olahraga, dari organisasi ICC juga inginnya begitu, jadi cheerleader ini minimal bisa masuk salah satu cabang olahraga yang diakui KONI, dan Kemenpora,” kata Novan.

“Selama ini kita bergerak sendiri mulai dari 2006 nggak ada dukungan dari pemerintah. Di ICC ini juga ada SMA 47, ada SMA 70, ada SMA 82, SMA 6 Jakarta, dan sekolah-sekolah lain di Jakarta,” lanjut Novan.

Juara pertama kompetisi pemandu sorak  dalam Bulungan Cup XV diraih tim Dazzle, peringkat kedua diraih tim ETC dari SMA Negeri 82 Jakarta, ketiga diraih BLITZER dari SMA Negeri 2 Bekasi.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home