Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 08:32 WIB | Senin, 10 Oktober 2016

Pemberontak Islam Suriah Gabung dengan Cabang Al-Qaeda

Pemberontak Suriah tengah mengikuti latihan di Maaret Ikhwan di Provinsi Idlib, Suriah. (Foto: dari Al Arabiya)

SURIAH, SATUHARAPAN.COM - Kelompok pemberontak Islam di Suriah pada hari Minggu (9/10) menyatakan janji setia kelompok Jabhat Fateh Al-Sham yang merupakan cabang Al-Qaeda di Suriah. Pernyataan tentang ini diedarkan oleh pejabat pemberontak dan dilaporkan oleh kelompok pemantau Suriah.

Kelompok Jund Al-Aqsa, yang dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat,  mengatakan pernyataan itu untuk mengatasi perbedaan dengankelompok  Ahrar Al-Sham yang bertempur di  Provinsi Idlib, untuk mencegah melemahnya perlawanan terhadap Pemerintah Presiden Bashar Al-Assad.

Pasukan pemerintah Suriah dalam beberapa hari terakhir telah menguasai  wilayah yang dikuasai pemberontak dengan memanfaatkan pertikaian di antara mereka, kata Observatorium untuk Hak Asasi Manusia Suriah.

Observatorium itu juga melaporkan pengumuman bahwa Jund Al-Aqsa yang mengatakan kelompok itu mencari perlindungan pada  kelompok Jabhat Fateh Al-Sham.

Namun pernyataan Jund Al-Aqsa, yang diedarkan oleh pejabat pemberontak dari kelompok lain dan menggunakan cap  Jabhat Fateh Al-Sham,  tidak mengatakan tentang janji setia kepada Jabhat Fateh Al-Sham, sebagai upaya memperbaiki hubungan dengan Ahrar Al-Sham.

Langkah ini muncul untuk meresmikan hubungan Jund Al-Aqsa dengan Jabhat Fateh Al-Sham, yang sebelumnya bernama Front Al-Nusra dan  berubah nama pada bulan Juli, dan disebutkan sebagai melanggar jaringan Al-Qaeda didirikan oleh Osama bin Laden.

Jund Al-Aqsa, yang ada dalam daftar organisasi teroris menurut Departemen Luar Negeri AS, banyak terlibat dalam pertempuran di Suriah bagian barat dan utara, termasuk sekitar Aleppo pada awal perang saudara yang telah berlangsung lima tahun, dan menewaskan ratusan ribu orang.

Kelompok gerilyawan Suriah ini telah dikalahkan oleh kelompok pemberontak nasionalis yang lebih moderat dan didukung Barat.

Perpecahan Front Al-Nusra dari hubungannya dengan Al-Qaeda muncul untuk meredakan keraguan tentang hubungannya dengan militan asing di Suriah. Pemimpin Al-Qaeda, Ayman Al-Zawahiri mengatakan pada saat itu bahwa perpecahan akan membantu menyatukan pemberontak di Suriah.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home