Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 17:10 WIB | Rabu, 06 April 2016

Pemerintah akan Bangun 8.800 MW dari EBT

Sudirman Said (paling kiri) bersama Presiden Joko Widodo di Morotai, kepulauan Halmahera, Kepulauan Maluku. (Foto: akun Twitter Joko Widodo ‏@jokowi)

MOROTAI, SATUHARAPAN.COM – Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said mengatakan pemerintah berkomitmen untuk menghindari pemakaian bahan bakar minyak (BBM) sebagai bahan bakar pembangkit.

Menurut dia, program 35.000 MW yang saat ini sedang bergulir ditargetkan sebesar 8.800 MW dihasilkan dari Energi Baru Terbarukan (EBT).

“Pemerintah telah berkomitmen dan sedang merealisasikan penyediaan listrik sebesar 35.000 Megawatt (MW). 25 persen dari target tersebut, atau sekitar 8.800 MW, diupayakan dari energi terbarukan,” ujar Sudirman Said dalam laporannya di acara Peresmian Proyek Infrastruktur Energi Baru Terbarukan di Wilayah Timur Indonesia, hari Selasa (5/4).

Menurut datanya, 8.800 MW pembangkit listrik energi terbarukan tersebut akan berasal dari energi surya sebasar 4.000MW, energi bio termasuk energi sampah sebesar 1.000MW, energi panas bumi sebesar 1.500MW, energi air sebesar 1.800 MW, dan energi angin sebesar 500MW.

Sudirman menjelaskan, pemanfaatan EBT untuk melengkapi secara signifikan program 35.000MW akan dilakukan melalui tiga pendekatan khusus yakni, pertama, mempercepat diversifikasi energi menuju pencapaian target bauran energi 23 persen dari EBT pada 2025.

Kedua, melakukan konversi dari pembangkit listrik tenaga diesel menjadi energi terbarukan, dan yang ketiga, membangun tambahan terhadap pembangkit listrik yang sudah ada termasuk mempercepat pembangun kelistrikan dipulau-pulau, daerah terluar dan terisolasi.

“Penyediaan listrik di pedesaan menjadi tantangan karena letak geografis beberapa desa tertinggal yang jauh dan terpencil. Salah satu cara untuk menghadirkan listrik bagi desa-desa tersebut adalah dengan memanfaatkan sumber-sumber energi terbarukan lokal, seperti energi surya, air, angin, biomassa, ataupun arus laut,” katanya.

“Dengan memanfaatkan energi setempat, pembangunan pembangkit dan transmisi listrik dapat dibangun secara lokal (off-grid), berbasis desa atau pulau, sehingga mampu menggerakkan masyarakat secara mandiri dalam menyiapkan energi bagi desanya,” dia menambahkan.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home