Loading...
INDONESIA
Penulis: Martha Lusiana 17:40 WIB | Kamis, 25 Juni 2015

Pemerintah akan Berikan Bebas Visa kepada 30 Negara

Menteri Pariwisata, Arief Yahya. (Foto: stkab.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah, pada 2016, akan memberikan fasilitas bebas visa kunjungan (BVK) kepada 30 negara, seperti disampaikan Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Rabu (24/6).

Sebelumnya pemerintah telah memberikan fasilitas BVK bagi wisatawan dari 30 negara sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun 2015.

Menteri Arief tidak memungkiri jika pemberian fasilitas itu terkait dengan target pencapaian 10 juta wisatawan mancanegara (Wisman), sementara wisatawan nusantara (wisnus) sebanyak 255 juta.

Namun Menteri Pariwisata mengingatkan agar para stakeholder terkait pariwisata realistis dalam memandang pemberian fasilitas BVK ini, dengan melakukan outward looking, tidak bisa hanya melihat diri sendiri.

Ia menyebutkan, Malaysia telah memberikan fasilitas BVK kepada 164 negara, sebelumnya Indonesia hanya memberikan BVK kepada 15 negara, sedangkan Thailand memberikan BVK kepada 56 negara.

“Jadi (kalau) orang mau traveling, nomor satu (yang dipikirkan) kan visa. Belum apa-apa sudah malas ke Indonesia karena harus mengurus visa,” ujar Menteri Arief kepada wartawan seusai rapat terbatas tentang pariwisata, di kantor Presiden.

Poinnya, ia melanjutkan, bebas visa tersebut nantinya akan meningkatkan pelayanan sebab situasi saat ini dunia kian berkompetisi dan destinasi wisata tidak hanya di Indonesia.

“Jadi ini perlu dipertimbangkan, (yakni) meningkatkan pelayanan dan mengurangi kompetisi atau meningkatkan competitiveness kita dibandingkan negara-negara pesaing terdekat,” terang Arief.

Menteri Pariwisata itu berharap pada 2016 nanti fasilitas bebas visa kunjungan akan berlaku 30 negara baru. “Silakan para pemegang kepentingan memberikan masukan negara mana yang akan diusulkan,” ujarnya.

Tidak Ada Penolakan

Mengenai respon ke-30 negara yang telah diberikan BVK melalui Perpres No. 69 Tahun 2015, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sudah meminta negara yang diberikan fasilitas bebas visa agar memberikan balik bebas visa kepada Indonesia.

“Kalau secara bisnis tidak lebih baik sebenarnya. Kalau orang memberikan bebas visa ke kita artinya devisa kita yang keluar, secara bisnis ya. Biarkan orang mudah masuk ke Indonesia agar mereka mengeluarkan devisa atau uangnya ke Indonesia,” terang Arief.

Ia mengatakan, sejauh ini tidak ada penolakan dari negara-negara yang akan diberikan bebas visa ke Indonesia. “Kalau diberikan bebas visa mereka senang,” ujar Menteri Arief.

Selain itu, pelayanan akan menjadi lebih mudah. “Dulu rekan-rekan Imigrasi kalau belum bebas visa harus melihat ada cap bebas visanya atau tidak. Sekarang tidak perlu. Pelayanannya jadi lebih mudah dan lebih cepat,” pungkas Arief. (setkab.go.id)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home