Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 11:51 WIB | Minggu, 24 Januari 2016

Pemerintah Resmikan Pembangkit Listrik Biogas di Riau

Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Rida Mulyana saat meresmikan PLTBG di pabrik minyak sawit mentah Asian Agri di Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau, hari Sabtu (23/1). (Foto: esdm.go.id)

PELALAWAN, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah meresmikan pembangkit listrik tenaga biogas atau PLTBG berkapasitas dua MW yang dibangun Grup Asian Agri di Riau.

Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Rida Mulyana saat meresmikan PLTBG di pabrik minyak sawit mentah Asian Agri di Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau, hari Sabtu (23/1), mengatakan pemerintah mengapresiasi pembangunan pembangkit biogas tersebut.

"Pembangkit ini merupakan bentuk pemanfaatan limbah menjadi listrik, sehingga berguna bagi masyarakat," katanya.

Asian Agri memanfaatkan limbah cair kelapa sawit (palm oil mill effluent/POME) yang selama ini hanya sebagai pupuk untuk dijadikan listrik.

POME tersebut menghasilkan gas metana yang kemudian dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit.

Menurut Rida, pembangunan PLTBG tersebut sejalan dengan program pemerintah mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) dan sekaligus mengurangi pemakaian energi fosil.

"Pemanfaatan limbah ini merupakan kontribusi nyata Indonesia menurunkan emisi gas rumah kaca dunia sebesar 29 persen pada 2030," ujarnya.

Ia mengatakan, Indonesia memiliki total potensi EBT sebesar 886.000 MW. Namun, lanjutnya, kapasitas terpasang pembangkit EBT hanya 9.000 MW atau baru sekitar satu persen termanfaatkan.

Khusus di Riau, pada 2013, Badan Pusat Statistik mencatat luas kebun sawit mencapai 2,2 juta ha dengan hasil POME 16 juta m3 per tahun.

"Kalau dimaksimalkan, maka potensi itu bisa menghasilkan listrik 90 MW," katanya.

Rida menambahkan, pada 2018, pemerintah akan mewajibkan perusahaan memanfaatkan limbah yang dihasilkan.

"Dengan ada kewajiban, diharapkan pemanfaatan EBT makin besar lagi," ujarnya.

Ke depan, lanjutnya, pemanfaatan EBT bukan lagi hanya sekadar alternatif, namun sudah menjadi keharusan.

General Manager Asian Agri Freddy Widjaya mengatakan, PLTBG di Ukui merupakan pembangkit kelima yang dioperasikan di kebun sawitnya.

Kelima PLTBG dengan teknologi Jepang itu tersebar di tiga provinsi yakni Riau, Sumut, dan Jambi.

"Dua PLTBG ada di Sumut, dua unit di Riau, dan satu unit di Jambi. Tiap unit PLTBG berkapasitas dua MW, sehingga totalnya sudah 10 MW," ujarnya.

Menurut dia, pihaknya menargetkan pembangunan 20 unit PLTBG dengan total kapasitas 40 MW hingga 2020.(Ant)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home