Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 07:19 WIB | Kamis, 18 Juni 2015

Pemerintahan Bersatu Palestina Mengundurkan Diri

Seorang perempuan Palestina meneriaki tentara Israel di desa Kafr Malik, timur laut Ramallah, 14 Juni 2015, setelah bentrokan yang mengakibatkan tewasnya pemuda Palestina Abdallah Ghanayem (21). Juru bicara militer mengatakan bahwa pemuda Palestina tersebut meninggal setelah ditabrak oleh jip militer Isreal karena melempar alat pemicu api ke arah kendaraan tersebut, saat bentrokan dekat Ramallah, Tepi Barat. (Foto: AFP)

RAMALLAH, SATUHARAPAN.COM - Pemerintahan bersatu Palestina yang terbentuk tahun lalu dalam upaya memulihkan konflik antara Hamas dan partai Fatah pendukung Presiden Mahmoud Abbas mengundurkan diri pada Rabu (17/6), ujar seorang pejabat.

“Hamdallah menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Mahmud Abbas dan Abbas memerintahkan dia untuk membentuk pemerintahan baru,” kata Nimr Hammad, penasehat bagi Abbas, kepada AFP dengan merujuk pada perdana menteri Rami Hamdallah.

Pembahasan untuk membentuk pemerintahan baru akan meliputi konsultasi dengan berbagai faksi Palestina, termasuk Hamas, katanya.

Para pejabat mengatakan rencana pembubaran pemerintahan, terdiri dari para teknokrat, sudah dibahas selama beberapa bulan karena ketidakmampuan kabinet untuk beroperasi di Jalur Gaza yang didominasi Hamas.

Namun hal itu juga muncul saat narasumber Hamas mengatakan gerakan perjuangan Palestina menggelar pembicaraan terpisah dan tidak langsung dengan Israel mengenai cara untuk memberlakukan perjanjian gencatan senjata informal yang disepakati Agustus lalu, mengakhiri perang selama 50 hari di Gaza.

Beberapa pihak berpendapat bahwa kabar pembicaraan rahasia itu mendorong Abbas bergerak untuk membubarkan pemerintahan bersatu.

Seorang pejabat Organisasi Pembebasan Palestina (Palestine Liberation Organisation/PLO) menyatakan pemerintahan baru kemungkinan akan diisi oleh politikus ketimbang teknokrat. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home