Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 04:30 WIB | Selasa, 28 Juni 2022

Pemimpin Gereja Lebanon Desak Politisi Bersatu Membentuk Pemerintah Baru

Patriark Gereja Maronit, Lebanon, Bechara Boutros Al-Rai. (Foto: dok. Ist)

BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Pemimpin Gereja Kristen Lebanon mendesak para politisi yang terpecah pada untuk mempercepat pembentukan pemerintah untuk memungkinkan pihak berwenang mempersiapkan pemilihan presiden sebelum akhir Oktober.

Najib Mikati dari Lebanon dinominasikan sebagai perdana menteri untuk keempat kalinya pada hari Kamis setelah mendapatkan dukungan dari 54 dari 128 anggota parlemen, termasuk kelompok Hizbullah yang didukung Iran, dalam konsultasi yang diadakan oleh Presiden Michel Aoun.

Tetapi dengan perpecahan yang semakin dalam di antara elite penguasa Lebanon, diyakini secara luas Mikati akan berat dalam perjuangan untuk membentuk pemerintahan. Ini terkait kelumpuhan politik yang dapat menghambat reformasi yang disepakati dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk membuka bantuan.

“Sekali lagi saya menuntut percepatan pembentukan pemerintah nasional dengan kebutuhan mendesak negara untuk itu, dan agar fokus pada persiapan untuk memilih presiden yang menyelamatkan negara,” kata Patriark Gereja Maronit, Bechara Boutros Al-Rai dalam khotbah di hari Minggu (26/6).

"Kami meminta semua pihak untuk bekerja sama dengan perdana menteri yang ditunjuk ...," tambahnya.

Analis dan politisi memperkirakan proses pembentukan kabinet akan semakin diperumit oleh perjuangan yang membayangi siapa yang akan menggantikan Presiden Michel Aoun, kepala negara yang bersekutu dengan Hizbullah, ketika masa jabatannya berakhir pada 31 Oktober.

Ini lebih lanjut dapat menunda reformasi yang diperlukan untuk membuka bantuan senilai US$3 miliar dari IMF yang diperlukan untuk mengatasi krisis keuangan negara.

Sekarang berada pada tahun ketiganya, krisis keuangan telah menenggelamkan nilai mata uang Lebanon lebih dari 90 persen. Ini menyebarkan kemiskinan, melumpuhkan sistem keuangan dan membekukan penabung dari tabungan mereka, dalam krisis paling tidak stabil di Lebanon sejak perang saudara 1975-90. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home