Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 08:52 WIB | Senin, 12 September 2016

Pemkab Gunung Kidul Bentuk Satgas Berani Hidup

Ilustrasi. (Foto: Wikicommons)

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM –Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta membentuk Satuan Tugas Berani Hidup untuk menekan angka bunuh diri di wilayah ini.

"Bertepatan dengan hari pencegahan Bunuh Diri Sedunia yang dicanangkan oleh IASP (International Association for Suicide Prevention) dan WHO (World Health Organization), Pemerintah Gunung Kidul membentuk satuan tugas penanggulangan bunuh diri di Gunung Kidul yang dinamakan Satgas Berani Hidup," kata Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi di Gunung Kidul, hari Senin (12/9).

Ia mengatakan sesuai dengan tujuan satgas tersebut untuk merespon realita sosial tentang relatif tingginya angka bunuh diri di Gunung Kidul.

Satgas tersebut terdiri atas wakil-wakil dari lembaga kedinasan (pemerintah) dan unsur masyarakat baik kelembagaan maupun individual. Satgas tersebut akan membuat program tersetruktur, terorganisir dan terintegrasi untuk bersama-sama mengatasi problematika sosial yang menjadi faktor risiko bunuh diri di Gunung Kidul.

Immawan mengatakan satgas berani hidup adalah suatu momentum untuk menyatakan bahwa masyarakat Gunung Kidul pada dasarnya adalah masyarakat yang memiliki etos kerja yang tinggi, guyub rukun dan mempunyai tanggung jawab sosial yang luar biasa dalam wujud swadaya masyarakat yang sangat besar.

"Oleh sebab itu, kasus bunuh diri merupakan gambaran yang antagonis dari karakter masyarakat Gunung Kidul secara umum. Realita ini harus disikapi dengan bijaksana," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, upaya penanggulangan kasus bunuh diri terus dilakukan. "Kami tidak bisa mengabaikan begitu saja hanya dengan memegangi kredososial masyarakat Gunung Kidul secara umum. Sebaliknya, kami harus berupaya menanggulangi, mengurangi bila dimungkinkan bisa meniadakan kasus bunuh diri," katanya.

Harapannya dengan terbentuknya satgas tersebut, pemerintah bersama masyrakat dapat bergandeng tangan mengubah cara pandang, perilaku dan pemikiran negatip menjadi lebih berpikir positip, optimis dan bersyukur dalam suka maupun duka.

Wakil Ketua Satgas Berani Hidup Ida rochmawati menambahkan data Polres Gunung Kidul, telah terjadi 174 kasus bunuh diri pada rentang tahun 2009-2015, artinya jika diambil rata-rata terjadi 25 kejadian bunuh diri per tahunnya.

"Dari grafik tersebut dapat dilihat, bahwa trend kasus bunuh diri di Kabupaten Gunung Kidul dari tahun ke tahun mengalami peningkatan lalu mengalami penurunan. Diperkirakan data yang tercatat merupakan fenomena puncak gunung es," kata dia. (Ant)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home