Loading...
HAM
Penulis: Kris Hidayat 19:18 WIB | Rabu, 19 Juni 2013

Pemkab Sampang Paksa Pengungsi Direlokasi Malam Ini

Pengungsi Sampang (foto: theaustralian.com.au)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemkab Sampang melalui Bakesbangpol, wakil bupati Sampang dan Polres, hari ini (19/6), memaksa pengungsi jamaah Syiah yang masih bertahan di GOR untuk meninggalkan GOR malam ini menuju tempat relokasi di Surabaya. Iklil Al Milal, pimpinan pengungsi di GOR Sampang didesak para pejabat daerah itu untuk menandatangani surat pemindahan tersebut.

Berdasar laporan dari Serikat Jurnalis untuk Keberagaman, pengusiran ini berdalih bahwa halaman GOR akan dipakai sebagai tempat acara, sedangkan dari pihak perwakilan Pemkab tidak memberikan alternatif apapun kecuali memaksa pengungsi harus meninggalkan GOR hari ini.

Informasi lain yang terkait dengan pemaksaan ini adalah adanya rencana diadakannya istigosah, besok hari, kamis 20 Juni 2013 di alun-alun berdekatan dengan GOR Sampang.  Istigosah ini diorganisir kyai-kyai dan muspida dengan tujuan utama membendung bahaya aliran sesat. Acara ini memobilisasi massa yang sangat besar dan dikhawatirkan memiliki agenda berkaitan dengan tindakan pemaksaan atas pengungsi di GOR Sampang.

Hari ini suasana di GOR Sampang menjadi tegang karena polisi tiba-tiba membangun dua tenda polisi di depan GOR berikut kawat berduri.

Dikutip dari Setara Institute, "pengungsi menuntut pemerintah untuk menghentikan usulan dan wacana relokasi dalam bentuk apa pun. "Daripada sibuk berwacana soal relokasi, pemerintah baik pusat, provinsi, maupun kabupaten, seharusnya segera melaksanakan kewajiban negara membangun rumah-rumah warga yang ludes dibakar, mengembalikan warga ke tempat tinggalnya, menjamin perlindungan atas hak hidup mereka, mengadili para pelaku sekaligus otak di balik penyerangan serta memberi kompensasi berupa ganti rugi atas kerugian material korban,"

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home