Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 19:21 WIB | Selasa, 16 Februari 2016

Pemprov DKI Batalkan Enam Ruas Jalan Tol

Salah satu pekerja projek saat melintas di atas tiang fondasi pembangunan jalan tol Depok - Antasari yang menghubungkan kota Jakarta dengan Depok. (Foto: Dok. satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya membatalkan enam ruas jalan tol dalam kota yang berada di bawah kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) dan mengubahnya menjadi jalan arteri layang.

“Sekarang enam ruas tol dalam kota kami batalkan. Kalau bisa kita mau ubah menjadi jalan arteri layang,” kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI Jakarta, hari Selasa (16/2).

Menurutnya, jalan layang arteri dananya lebih murah bila dibandingkan membangun enam ruas jalan tol. Apalagi, tambah dia, dana pemerintah pusat saat ini sedang dikonsentrasikan untuk daerah.

Pria yang kerap disapa Ahok ini mengaku sudah melayangkan surat pemberitahuan perihal rencana pembatalan enam ruas tol tersebut namun belum ada tanggapan dari kementerian terkait.

“Belum ada tanggapan. Tapi waktu di rapat Presiden dia setuju (dibatalkan),” kata dia.

Pada pertengahan tahun 2015 lalu, Ahok sempat ngotot untuk membangun enam ruas jalan tol tersebut dengan alasan khawatir jalanan di ibu kota akan penuh dengan kendaraan pribadi.

“Kalau ini (MRT, LRT, enam ruas jalan tol, dan lain-lain) enggak mulai dibangun, nanti Jakarta dipenuhin kendaraan pribadi, udah enggak bisa gerak lagi di luar. Anda keluar rumah pun, tidak ngapa-ngapain, Anda sudah terjebak kemacetan,” kata Ahok.

Proyek enam ruas tol dalam kota sepanjang 69,77 km ini dibagi dalam empat tahap. Tahap pertama ialah ruas Semanan-Sunter sepanjang 20,23 kilometer dengan nilai investasi Rp 9,76 triliun dan Koridor Sunter-Pulogebang sepanjang 9,44 kilometer senilai Rp 7,37 triliun.

Tahap kedua ialah Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 12,65 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,60 kilometer senilai Rp 6,95 triliun.

Tahap ketiga ialah Koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,70 kilometer dengan nilai investasi Rp 4,25 triliun. Terakhir, Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,15 kilometer dengan investasi Rp 5,71 triliun. Total panjang ruas enam tol dalam kota ialah 69,77 kilometer. 

Baca juga

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home