Loading...
INDONESIA
Penulis: Sabar Subekti 12:00 WIB | Kamis, 02 Mei 2013

Peneliti: Pemukim Awal di Jamestown Melakukan Kanibalisme

Tengkorak dan tulang temuan di Jamestown, dan ilustrasi gadis dari temuan tulang tersebut. (foto dari BBC London dan New York Times)

WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM – Penemuan tulang belulang dari imigran Inggris ke Amerika Serikat memberikan informasi yang mengejutkan, yaitu adanya tanda-tanda praktik kanibalisme. Hal itu diungkapkan antropolog dari Smithsonia, seperti yang dimuat BBC London dan New York Times, Rabu (1/5).

Temuan tulang manusia terbaru membuktikan pemukim pertama dari  Inggris di Amerika Utara mempraktikkan kanibalisme selama musim dingin yang kejam di tahun1609-1610. Para ilmuwan menemukan luka yang tidak biasa tetapi konsisten yang menunjukkan tindakan menyembelih pada daging dan tulang manusia yang dibuang di lubang sampah.

Tengkorak dan tulang kering yang ditemukan berusia empat abad adalah dari seorang gadis remaja di Benteng James, Virginia, yang digali pada tahun lalu. “James Fort” didirikan pada 1607 adalah bagian awal dari koloni Jamestown.

Masa Kelaparan

"Bukti ini benar-benar konsisten dengan pemotongan tubuh," kata Doug Owsley, seorang antropolog forensik di Smithsonian National Museum of Natural History di Washington DC.

Dokumen tertulis sebelumnya menduga koloni mengalami putus asa dan terpaksa melakukan kanibalisme. Penemuan tulang gadis 14 tahun itu merupakan bukti ilmiah pertama.

Peneliti Smithsonian percaya anak yang sudah mati menjadi makanan bagi masyarakat yang berjuang untuk bertahan hidup pada musim dingin yang keras tahun 1609-1610,  yang oleh sejarawan disebut sebagai “masa kelaparan.”

"Ada banyak daging dan pemotongan daging pada dahi, daging bagian belakang tengkorak dan juga tusukan ke sisi kiri kepala,” kata Dr Owsley. "Tujuannya adalah untuk mengambil isi otak." Tanda lain juga menunjukkan bahwa jaringan lidah dan wajah telah diambil.

"Tujuan yang jelas adalah untuk mengambil jaringan wajah dan otak untuk konsumsi," katanya. "Orang-orang ini dalam keadaan mengerikan. Jadi setiap daging yang tersedia akan digunakan."

Pemotongan tulang gadis itu juga menunjukkan tindakan yang ragu-ragu. Sebab, siapa pun yang memotong itu bukan tukang daging hewan yang trampil. Hal yang juga mungkin adalah dilakukan seorang wanita, karena mereka merupakan mayoritas penduduk di benteng tersebut.

Bagaimana gadis itu meninggal tidak diketahui, tetapi serangan terhadap tubuhnya akan terjadi segera setelah itu. Dr Owsley bekerja sama dengan ketua arkeolog William Kelso dari Projek Penemuan Kembali Jamestown. Dr Kelso menemukan tulang gadis itu tahun lalu selama penggalian di Benteng James.

Dikepung

Sedikit yang diketahui tentang korban di benteng tersebut. Asal-usulnya telah dikonfirmasi oleh studi banding pada tulang di Cambridge. Dan analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa dia pada satu waktu makan makanan yang bergizi baik, banyak makan daging, dan diet sesuai dengan kelas kaya.

Masa kelaparan adalah salah satu periode yang paling mengerikan dari sejarah kolonial awal di Amerika. James Fort  merupakan pemukim yang berada di bawah pengepungan dari penduduk Indianpribumi, dan mereka di luar memiliki makanan yang cukup untuk bertahan pada musim dingin.

Para peneliti mengatakan bahwa untuk bertahan hidup pertama mereka makan daging kuda, maka anjing, kucing, tikus, dan ular. Beberapa, bahkan makan kulit sepatu mereka. Minggu-minggu berubah menjadi bulan, dan tidak  bisa menghindar dari mempertahankan hidup. Berapa banyak yang tewas dan menjadi korban kanibalisme, tidak diketahui. Tapi hampir pasti gadis itu bukan satu-satunya korban.

Bencana itu berakhir ketika Lord De La Warr, yang berlayar ke permukiman tersebut datang dengan makanan dan menjadi penjajah baru. Setelah enam bulan pengepungan dan kelaparan, hanya 60 dari 300 pemukim  yang selamat. "Orang-orang itu melakukan apa yang harus mereka lakukan," kata Dr Owsley.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home