Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 10:19 WIB | Rabu, 05 Mei 2021

Peneliti UEA: Pengaruh Romawi di Timur Tengah dalam Benih Kurma Kuno

Buah kurma. (Foto:dok. Ist)

ABU DHABI, SATUHARAPAN.COM-Para peneliti di Uni Emirat Arab menggunakan benih kurma kuno untuk mengurutkan genom spesies yang punah, dan mempelajari pengaruh Kekaisaran Romawi di Timur Tengah, menurut kantor berita resmi negara itu, WAM.

Para ilmuwan dari New York University Abu Dhabi (NYUAD) berhasil menumbuhkan benih dari wilayah Levant selatan yang ditentukan melalui penanggalan karbon berumur sekitar dua ribu tahun.

Benih ini kemudian digunakan untuk pengurutan genom, yang mengungkapkan bagaimana varian pohon kurma yang sekarang punah berevolusi dari waktu ke waktu, menurut laporan WAM.

Antara abad keempat Sebelum Masehi (SM) dan abad kedua Masehi, pohon kurma Yudea di Mediterania timur mulai menunjukkan peningkatan gen dari spesies lain termasuk Phoenix theophrasti yang tumbuh di Yunani dan Turki saat ini.

Meningkatnya tingkat gen dari varietas Phoenix theophrasti berasal dari periode waktu yang sama dengan penaklukan Kekaisaran Romawi atas wilayah tersebut, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Science, Amerika Serikat.

Studi tersebut dilakukan oleh Profesor Biologi, Michael D. Purugganan, dan rekan-rekannya di NYUAD bersama dengan mitra penelitian di Israel dan Prancis.

“Kami beruntung bibit kurma dapat hidup lama, dalam hal ini, lebih dari 2.000 tahun, dan berkecambah dengan kerusakan DNA minimal, di lingkungan kering wilayah tersebut,” kata Purugganan dalam sebuah laporan yang dikutip oleh WAM.

"Pendekatan “resurrection genomics” ini adalah cara yang sangat efektif untuk mempelajari genetika dan evolusi spesies masa lalu dan yang mungkin punah seperti pohon kurma Yudea," tambahnya.

“Dengan menghidupkan kembali materi biologis seperti benih purba yang berkecambah dari arkeologi, situs paleontologi, atau koleksi sejarah, kita tidak hanya dapat mempelajari genom dari populasi yang hilang, tetapi juga, dalam beberapa contoh, menemukan kembali gen yang mungkin telah punah dalam varietas modern,” menurut ke Purugganan. (WAM)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home