Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 22:46 WIB | Minggu, 30 Maret 2014

Pengamat: Kualitas Peserta Pemilu Tidak Ada Peningkatan

Petugas KPU Provinsi DKI Jakarta memperlihatkan logo parpol ketika sosialisasi pemilu 2014 di Kawasan Hundaran HI Jakarta, Minggu (30/3). Sosialisasi ketika pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor itu bertujuan mengajak warga untuk menggunakan suara dalam pemilu legislatif dan pilpres. (Foto: Antara)

DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Pengamat politik dari Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar Dr Nyoman Subanda menilai kualitas para peserta pemilu tidak ada peningkatan dari setiap penyelenggaraan pesta demokrasi lima tahunan itu. 

"Saya melihat rata-rata kualitasnya hampir sama dari tahun ke tahun," katanya di Denpasar, Minggu (30/3).

Dekan Fakutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Undiknas Denpasar itu mengamati visi dan misi yang ditawarkan kepada masyarakat tidak ada perubahan atau variasi sehingga hal tersebut memicu timbulnya rasa apatis terhadap pemilu karena tidak ada calon yang sesuai keinginan mereka. 

"Caleg hanya menggunakan media spanduk, baliho, dan alat peraga kampanye lain untuk sosialisasi. Seharusnya sebelum memasuki masa kampanye mereka sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat," katanya.

Selain hal tersebut, investasi sosial di masyarakat mereka juga rendah dan rata-rata tidak dikenal oleh publik. "Inilah salah satu persoalannya, masyarakat cenderung tidak mengenal latar belakang caleg, tiba-tiba saja muncul karena dipilih oleh partai," ujar Subanda.

Pendekatan kepada masyarakat oleh partai politik tidak pernah berjalan secara berkelanjutan dan hal tersebut akan terjadi jika menjelang pemilu saja. Seharusnya tersebut dilakukan simpatisan maupun kader partai. "Sehingga saat menjelang pemilu tinggal `gol` saja tanpa perlu capek melakukan sosialisasi," ujarnya menambahkan.

Subanda berpandangan hal itu tidak terlepas dari peran partai politik dalam melakukan rekrutmen kader yang seharusnya mengambil tokoh masyarakat atau orang yang telah dikenal publik. 

"Di samping itu tentunya harus memiliki pendidikan, sikap, dan kepedulian yang baik," kata Subanda. 

Menurut dia, caleg perempuan yang ada juga sama tidak memiliki kualitas dan hanya untuk memenuhi kuota 30 persen. "Saya takutkan nantinya akan sia-sia karena tidak mumpuni dan kurang direspons masyarakat," katanya. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home