Loading...
INDONESIA
Penulis: Bayu Probo 15:54 WIB | Jumat, 17 Oktober 2014

Pengamat: Pertemuan Jokowi-Prabowo Berikan Keteladanan

Presiden terpilih Joko Widodo (kanan) dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai pertemuan tertutup di Jakarta, Jumat (17/10). Pertemuan kedua tokoh itu antara lain membahas langkah-langkah perbaikan bangsa kedepannya. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pertemuan presiden terpilih Joko Widodo dengan calon presiden yang kalah di Pilpres 2014, Prabowo Subianto, memberikan keteladanan dan pembelajaran yang sangat penting bagi masyarakat, ujar pengamat komunikasi politik Universitas Indonesia Ari Junaedi.

“Usai kekalahan di pilpres kemarin, aroma kekecewaan dan balas dendam dari Prabowo dan parpol-parpol pendukungnya kental terasa saat berbagai gugatan hukum kandas dan perlawanan politik kian 'keras' di parlemen,” ujar Ari Junaedi di Jakarta, Jumat (17/10).

Ari menanggapi pertemuan Jokowi dengan Prabowo yang berlangsung di rumah Prabowo di Jalan Kertanegara No 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat pagi.

Menurut pengajar Program Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) tersebut, pertemuan yang diinisiasi Jokowi kali ini menjadi pembuka terjadinya rekonsiliasi politik antara tokoh-tokoh bangsa.

“Saya bersyukur atas terjalinnya pertemuan kedua tokoh terbaik bangsa ini. Ada saatnya bersaing dalam kontestansi pilpres kemarin, namun ada saatnya bersanding untuk kebaikan bangsa,” ujar dia.

Ia mengatakan tidak ada yang menang atau tidak ada yang dilecehkan dalam pilpres kemarin, yang mendapat kepercayaan lebih dari rakyat adalah kebetulan sosok yang bernama Jokowi.

Ia mengutarakan pertemuan Jokowi dengan Prabowo setidaknya membuka lembaran baru, tidak ada dendam yang harus dilanggengkan. Jokowi telah menunjukkan sebagai figur nasional yang bisa memecahkan kebuntuan komunikasi.

“Ada pelajaran penting yang bisa dipetik dari pertemuan Kertanegara ini, Jokowi-Prabowo telah menjadi pioner kerukunan bangsa. Bisa jadi nantinya, pertemuan Jokowi-Prabowo akan mengilhami pertemuan tokoh bangsa yang selama ini dianggap masyarakat tidak rukun seperti Megawati dengan SBY,” kata dia.

Ia mengutarakan pertemuan ini menjadi tonggak penting terciptanya kestabilan politik usai Jokowi-JK dilantik pada tanggal 20 Oktober mendatang.

“Politik stabil maka korelasinya kepada kemantapan ekonomi. Semoga kesejukan politik berimbas kepada kemantapan ekonomi,” tutur Ari Junaedi yang juga dosen S2 di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home