Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 22:39 WIB | Selasa, 15 Juli 2014

Pengamat: Presiden Selanjutnya Bawa Amanah Demokrasi

Diskusi Maarif Institute "Kemana Arah Haluan Politik Indonesia Pasca Pilpres", di Maarif Institute, Jalan Tebet Barat Dalam II, Jakarta Selatan, Selasa (15/7). Dari kiri: Ahmad Fuad Fanani (Direktur Rister Maarif Institute), R Siti Zuhro (Profesore Riset LIPI), Yudi Latief (Kepala Pusat Studi Pancasila, Universitas Pancasila), Muhd. Abdullah (Direktur Program Maarif Institute)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Profesor Riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), R Siti Zuhro mengharapakan agar masyarakat Indonesia tidak takut pada calon pemimpin Republik Indonesia selanjutnya, karena menurutnya siapapun Presiden Republik Indonesia, baik itu Prabowo Subianto ataupun Joko Widodo, akan membawa amanah demokrasi.

“Kita tidak perlu terlalu khawatir berlebih, tidak ada calon presiden yang bisa merubah apa yang telah kita sepakati bersama. Justru, Presiden Republik Indonesia selanjutnya akan membawa amanah demokrasi. Begitu juga bila Prabowo yang menang, dia tidak akan bisa bersikap otoriter, karena di koalisinya ada partai yg ingin demokrasi tetap berjalan pada jalurnya,” ucap Siti Zuhro dalam diskusi nan mengangkat tema Kemana Arah Haluan Politik Indonesia Pasca Pilpres, di Maarif Institute, Jalan Tebet Barat Dalam II, Jakarta Selatan, Selasa (15/7).

Oleh karena itu, ia berharap agar masyarakat tetap berpikir positif, sehingga tidak terjadi kerusahan di tengah masyarakat.

“Jadi tidak perlu kita curiga seperti itu, harus tetap berpikir positif. Semoga siapapun yang memenangkan Pemilu Presiden tahun ini tidak membuat kita saling berhadapan satu dengan yang lain atau kerusuhan,” ujar dia.

Bila Prabowo Presiden

Selanjutnya, Siti Zuhro memaparkan pandangannya bila kelak hasil penghitungan suara memutuskan Prabowo Subianto menjadi Presiden Republik Indonesia. Menurutnya, Prabowo kemungkinan dapat menyelesaikan masalah kemiskinan dengan membuka lahan pekerjaan dan memberi bantuan kepada masyarakat miskin.

“Prabowo lebih perhatian pada masyarakat miskin,petani, nelayan, buruh. Jadi bila terpilih nanti, Prabowo akan secepat mungkin menyelesaikan masalah kemiskinan lewat pembukaan lahan atau mungkin memberikan bantuan, sehingga kantong kemiskinan mereka bisa dieliminasi,” kata Siti Zuhro.

Menurutnya hal ini merupakan perbaikan pada sektor domestik, yang kemudian akan membantu Indonesia dalam mendapatkan perhatian dari luar negeri.

“Bila wajah kemiskinan kita bisa diselesaikan terus domestik bagus, tentunya keluar kita juga akan bagus. Inilah yang senantiasa dikumandangkan pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, yakni mendukung  pemberantasan kemiskinan. Artinya, Prabowo-Hatta lebih mengedepankan pembangunan ekonomi.

Jika Jokowi Presiden

Sementara itu, bila yang terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia selanjutnya adalah calon nomor urut dua, Joko Widodo (Jokowi), menurut Siti Zuhro Indonesia akan mengalami reformasi birokrasi dan penegakan masalah hukum, seperti yang dilakukannya saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

“Jika yang jadi Presiden itu Jokowi, pemerintahan Indonesia akan berjalan seperti di yang terjadi di Jakarta, dimana Jokowi menerapkan metode jangka pendek. Maksudnya, target kerjanya dalam dua tahun pertama, seperti reformasi birokrasi dan penegakkan hukum,” tutur dia.

Selanjutnya, Jokowi juga akan melaksanakan penegakan hukum, karena hal tersebut akan membantu terwujudunya birokrasi Indonesia yang lebih baik.

“Penegakan hukum juga menjadi salah satu program jangka pendek Jokowi. Karena, tanpa penegakan hukum, birokrasi yang akan menjadi wajah pemerintahan Indonesia tidak akan berjalan sempurna,” tutup Siti Zuhro.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home